Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bertekad menjadikan Indonesia sebagai pionir dalam kolaborasi perguruan tinggi di kawasan ASEAN, dengan meningkatkan dan menyetarakan kualitas pendidikan demi kemajuan bersama.
Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam usai menghadiri acara Ambassadors Town Hall Meeting - ASEAN Higher Education Conference (AHEC) di Bogor, Rabu, mengatakan Indonesia telah memulai pertukaran mahasiswa dan beberapa program untuk peningkatan kualitas pendidikan di ASEAN.
"Kita manfaatkan ini, AHEC, untuk event pendidikan di bidang pendidikan tinggi. Ini sangat penting agar Indonesia bisa menjadi pionir dalam membangun kolaborasi pendidikan tinggi di ASEAN melalui student mobility, pertukaran mahasiswa," ujarnya.
Baca juga: Kemendikbudristek luncurkan percontohan sekolah sehat di Kota Bogor
Nizam menyampaikan Indonesia yang menjadi ketua di ASEAN saat ini sudah mengirim ratusan mahasiswa melalui Program Kampus Merdeka ke kampus-kampus di ASEAN, sehingga kalau ini diikuti oleh yang lain, maka mobilitas kualitas dan pengalaman mahasiswa akan terbangun.
Di dalam mobilitas, kata dia, akan membangun persahabatan dan persaudaraan antar mahasiswa yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin masa depan di ASEAN. Dengan demikian, kata dia, kebersamaan masyarakat ASEAN bisa lebih cepat terwujud.
Ia menjelaskan pertukaran mahasiswa ada beberapa level. Pertama melalui Kampus Merdeka pada Program Indonesia Student Mobility Award (ISMA) selama satu semester belajar di kampus mitra dan kreditnya bisa dibawa ke Indonesia.
Baca juga: Kemendikbudristek: Napak Tilas Spiritual upaya menjaga warisan leluhur Indonesia
Kedua, sudah banyak perguruan tinggi di Indonesia yang melakukan aksi bersama dalam berbagai bentuk. Ketiga, ada ASEAN Credit Transfer System (ACTS), sehingga mahasiswa dapat mengambil mata kuliah dari perguruan tinggi yang tergabung dalam ASEAN University Network (AUN) yang nanti kreditnya dibawa ke perguruan tinggi asalnya.
Keempat, lanjutnya, Indonesia bersama perguruan tinggi lain di ASEAN sedang menggarap gelar ganda antar perguruan tinggi.
"Jadi empat program ini yang sedang kita dorong dan promosikan," kata Nizam.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam usai menghadiri acara Ambassadors Town Hall Meeting - ASEAN Higher Education Conference (AHEC) di Bogor, Rabu, mengatakan Indonesia telah memulai pertukaran mahasiswa dan beberapa program untuk peningkatan kualitas pendidikan di ASEAN.
"Kita manfaatkan ini, AHEC, untuk event pendidikan di bidang pendidikan tinggi. Ini sangat penting agar Indonesia bisa menjadi pionir dalam membangun kolaborasi pendidikan tinggi di ASEAN melalui student mobility, pertukaran mahasiswa," ujarnya.
Baca juga: Kemendikbudristek luncurkan percontohan sekolah sehat di Kota Bogor
Nizam menyampaikan Indonesia yang menjadi ketua di ASEAN saat ini sudah mengirim ratusan mahasiswa melalui Program Kampus Merdeka ke kampus-kampus di ASEAN, sehingga kalau ini diikuti oleh yang lain, maka mobilitas kualitas dan pengalaman mahasiswa akan terbangun.
Di dalam mobilitas, kata dia, akan membangun persahabatan dan persaudaraan antar mahasiswa yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin masa depan di ASEAN. Dengan demikian, kata dia, kebersamaan masyarakat ASEAN bisa lebih cepat terwujud.
Ia menjelaskan pertukaran mahasiswa ada beberapa level. Pertama melalui Kampus Merdeka pada Program Indonesia Student Mobility Award (ISMA) selama satu semester belajar di kampus mitra dan kreditnya bisa dibawa ke Indonesia.
Baca juga: Kemendikbudristek: Napak Tilas Spiritual upaya menjaga warisan leluhur Indonesia
Kedua, sudah banyak perguruan tinggi di Indonesia yang melakukan aksi bersama dalam berbagai bentuk. Ketiga, ada ASEAN Credit Transfer System (ACTS), sehingga mahasiswa dapat mengambil mata kuliah dari perguruan tinggi yang tergabung dalam ASEAN University Network (AUN) yang nanti kreditnya dibawa ke perguruan tinggi asalnya.
Keempat, lanjutnya, Indonesia bersama perguruan tinggi lain di ASEAN sedang menggarap gelar ganda antar perguruan tinggi.
"Jadi empat program ini yang sedang kita dorong dan promosikan," kata Nizam.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023