Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng bersama peserta Senior Management Programme Singapore mengaku mendapatkan pengalaman baru saat menjelajahi Lorong Wisata Zurich, yang terletak di Kompleks Dewi Kumala Sari Tamalanrea, Makassar.
Dalam keterangan di Makassar, Sabtu, disebutkan dalam kunjungan pada Jumat (4/8) itu Dubes Singapura didampingi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Dubes Kwok Fook Seng mengatakan kunjungannya ke Lorong Wisata Zurich itu menjadi pengalaman dan pembelajaran berharga di tengah kepadatan penduduk yang bisa mengembangkan potensi pertanian perkotaan.
"Kunjungan ini menjadi pengalaman sekaligus pembelajaran yang bagus untuk kami mengenai program yang digagas Wali Kota Makassar. Banyak manfaat yang diberikan dengan adanya kelompok atau komunitas yang ada di lorong wisata," katanya.
Baca juga: Novel Silariang Angkat Budaya Dan Pariwisata Makasar
Rombongan Senior Management Programme Singapore disambut tradisi adat "Angngaru" atau tarian penyambutan tamu masyarakat Bugis-Makassar. Mereka didampingi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Danny Pomanto juga didampingi beberapa OPD yang bertindak selayaknya pemandu wisata yang menjelaskan keunggulan-keunggulan yang ada di Lorong Wisata Zurich.
Beragam komoditas pangan ditanam di Lorong Wisata Zurich. Mulai dari pakcoy, kangkung, kembang kol, hingga cabai.
Tidak hanya tanaman pangan, masyarakat juga mengembangkan budi daya ikan lele, lobster air tawar, serta maggot atau Black Soldier Fly (BSF) sebagai pakan ternak dan minyak bahan dasar kosmetik.
Baca juga: Pemkab Purwakarta siap gelar pertunjukan air mancur berjoged
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto juga mengajak peserta melihat-lihat program bank sampah, termasuk shelter warga.
"Jadi ini sangat menarik, bagaimana kita bisa melihat ada manajemen yang baik. termasuk bank sampah," kata Dubes Kwok Fook Seng.
Usai menjelajahi Lorong Wisata Zurich, Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto-- dan Dubes Singapura menikmati jus markisa yang diolah langsung masyarakat di lorong.
Para peserta juga tampak menikmati jus pakcoy, jus markisa, susu kurma, dan kripik olahan masyarakat sekitar. Bahkan, ada beberapa peserta yang membeli sebagai buah tangan.
Baca juga: Gubernur Jatim: Tradisi petik laut di Probolinggo jadi potensi wisata
Wali kota merasa bangga bisa memperlihatkan keunggulan Lorong Wisata Zurich. Baik itu budidaya tanaman pangan, lobster air tawar, maggot, hingga pengembangan UMKM lorong.
Apalagi program lorong wisata menjadi upaya Pemkot Makassar memulihkan ekonomi masyarakat pasca pandemi COVID-19.
“Di lorong wisata inilah saya mengajak masyarakat menanam sejumlah komoditi guna memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Dia menyatakan lorong wisata itu juga sebagai food security dalam memerangi inflasi. Termasuk juga menguatkan hubungan sosial masyarakat karena adanya kerja sama di lorong.
"Public engagement ini yang kita tekankan juga di sini. Jadi di lorong wisata bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga masyarakat sekitar," demikian Moh Ramdhan Pomanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Dalam keterangan di Makassar, Sabtu, disebutkan dalam kunjungan pada Jumat (4/8) itu Dubes Singapura didampingi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Dubes Kwok Fook Seng mengatakan kunjungannya ke Lorong Wisata Zurich itu menjadi pengalaman dan pembelajaran berharga di tengah kepadatan penduduk yang bisa mengembangkan potensi pertanian perkotaan.
"Kunjungan ini menjadi pengalaman sekaligus pembelajaran yang bagus untuk kami mengenai program yang digagas Wali Kota Makassar. Banyak manfaat yang diberikan dengan adanya kelompok atau komunitas yang ada di lorong wisata," katanya.
Baca juga: Novel Silariang Angkat Budaya Dan Pariwisata Makasar
Rombongan Senior Management Programme Singapore disambut tradisi adat "Angngaru" atau tarian penyambutan tamu masyarakat Bugis-Makassar. Mereka didampingi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Danny Pomanto juga didampingi beberapa OPD yang bertindak selayaknya pemandu wisata yang menjelaskan keunggulan-keunggulan yang ada di Lorong Wisata Zurich.
Beragam komoditas pangan ditanam di Lorong Wisata Zurich. Mulai dari pakcoy, kangkung, kembang kol, hingga cabai.
Tidak hanya tanaman pangan, masyarakat juga mengembangkan budi daya ikan lele, lobster air tawar, serta maggot atau Black Soldier Fly (BSF) sebagai pakan ternak dan minyak bahan dasar kosmetik.
Baca juga: Pemkab Purwakarta siap gelar pertunjukan air mancur berjoged
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto juga mengajak peserta melihat-lihat program bank sampah, termasuk shelter warga.
"Jadi ini sangat menarik, bagaimana kita bisa melihat ada manajemen yang baik. termasuk bank sampah," kata Dubes Kwok Fook Seng.
Usai menjelajahi Lorong Wisata Zurich, Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto-- dan Dubes Singapura menikmati jus markisa yang diolah langsung masyarakat di lorong.
Para peserta juga tampak menikmati jus pakcoy, jus markisa, susu kurma, dan kripik olahan masyarakat sekitar. Bahkan, ada beberapa peserta yang membeli sebagai buah tangan.
Baca juga: Gubernur Jatim: Tradisi petik laut di Probolinggo jadi potensi wisata
Wali kota merasa bangga bisa memperlihatkan keunggulan Lorong Wisata Zurich. Baik itu budidaya tanaman pangan, lobster air tawar, maggot, hingga pengembangan UMKM lorong.
Apalagi program lorong wisata menjadi upaya Pemkot Makassar memulihkan ekonomi masyarakat pasca pandemi COVID-19.
“Di lorong wisata inilah saya mengajak masyarakat menanam sejumlah komoditi guna memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Dia menyatakan lorong wisata itu juga sebagai food security dalam memerangi inflasi. Termasuk juga menguatkan hubungan sosial masyarakat karena adanya kerja sama di lorong.
"Public engagement ini yang kita tekankan juga di sini. Jadi di lorong wisata bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga masyarakat sekitar," demikian Moh Ramdhan Pomanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023