Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika Sub Direktorat Literasi Digital memperluas literasi digital bagi pelaku UMKM dan masyarakat di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Dengan ditetapkannya Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas, UMKM harus bijak dalam membuat konten dan menjaga data," kata Kepala Bidang Data dan Statistik Dinas Kominfo Manggarai Barat, Alfonsa Ndagu saat membuka kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Rabu.
Gali Ilmu Literasi Digital merupakan bagian dari Program Indonesia Makin Cakap Digital untuk memberikan edukasi tentang teknologi digital kepada masyarakat. Untuk wilayah Labuan Bajo, program tersebut menyasar UMKM dan masyarakat yang sehari-hari bersinggungan langsung dengan aplikasi di sosial media baik untuk berjualan maupun berkomunikasi.
Alfonsa menjelaskan perkembangan teknologi saat ini menghadirkan aplikasi yang beragam. Akses pada berbagai informasi dalam aplikasi tersebut kini bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja.
Baca juga: Kemenkominfo berikan pelatihan digital bagi pelaku UMKM Depok
Namun, sebagaimana dua sisi mata uang, informasi yang disajikan pada berbagai platform tersebut bisa bersifat positif dan negatif. Oleh karena itu masyarakat dan pelaku UMKM yang aktif melakukan penjualan produk perlu memahami pentingnya cakap digital sehingga tidak terjerumus dalam hal negatif.
"Bijak dalam membuat konten, bijak memilih hal mana yang harus dibagikan, karena nomor bisa di-hack, data bisa dicuri," katanya berpesan.
Gali Ilmu Literasi Digital Bersama Masyarakat Umum dan Komunitas yang terlaksana di Kecamatan Komodo menghadirkan tiga narasumber dengan bidang kompetensi masing-masing. Narasumber pertama berasal dari Siberkreasi, Ndoro Kakung yang menjelaskan pentingnya empat pilar literasi digital untuk dikuasai oleh para pelaku UMKM dalam beraktivitas di era digital.
Pertama, pelaku UMKM dan masyarakat umum harus memiliki digital skills yakni kemampuan memahami perangkat keras dan lunak dari Teknologi, Informasi, dan Komunikasi, serta sistem operasi digital.
Baca juga: Menkominfo dukung penertiban pelanggaran pendaftaran registrasi IMEI
Lalu adanya digital culture yakni kemampuan membangun wawasan kebangsaan dalam berinteraksi di ruang digital.
Berikutnya digital ethics yaitu kemampuan menyesuaikan diri, berpikir rasional, dan mengutamakan netiket atau etika berkomunikasi lewat internet.
Pelaku UMKM dan masyarakat pun diminta untuk memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesadaran perlindungan dan keamanan data pribadi yang sering disebut digital safety.
"Karena ada banyak aktivitas di media sosial tapi bisa hal positif dan negatif," ungkapnya.
Selanjutnya Fungsional Manggala Informatika dari Dinas Kominfo Manggarai Barat Yakobus Baru memaparkan kondisi literasi digital di Manggarai Barat sekaligus tantangan yang dihadapi.
Baca juga: Kemenkominfo gelar Lombok Muharram Festival
Sementara Fitri Ciptosari selaku pegiat literasi digital memberikan banyak masukan kepada pelaku UMKM dalam penggunaan sandi dan digital akses.
"Kita harus memiliki digital mindset, bagaimana maksimalkan positifnya digital, buka akses seluas-luasnya agar terhubung ke informasi dan data," katanya berpesan.
Gali Ilmu Literasi Digital di Labuan Bajo dilaksanakan di dua pada waktu yang sama yakni Kecamatan Komodo dan Kecamatan Boleng.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta di masing-masing lokasi kegiatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Dengan ditetapkannya Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas, UMKM harus bijak dalam membuat konten dan menjaga data," kata Kepala Bidang Data dan Statistik Dinas Kominfo Manggarai Barat, Alfonsa Ndagu saat membuka kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Rabu.
Gali Ilmu Literasi Digital merupakan bagian dari Program Indonesia Makin Cakap Digital untuk memberikan edukasi tentang teknologi digital kepada masyarakat. Untuk wilayah Labuan Bajo, program tersebut menyasar UMKM dan masyarakat yang sehari-hari bersinggungan langsung dengan aplikasi di sosial media baik untuk berjualan maupun berkomunikasi.
Alfonsa menjelaskan perkembangan teknologi saat ini menghadirkan aplikasi yang beragam. Akses pada berbagai informasi dalam aplikasi tersebut kini bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja.
Baca juga: Kemenkominfo berikan pelatihan digital bagi pelaku UMKM Depok
Namun, sebagaimana dua sisi mata uang, informasi yang disajikan pada berbagai platform tersebut bisa bersifat positif dan negatif. Oleh karena itu masyarakat dan pelaku UMKM yang aktif melakukan penjualan produk perlu memahami pentingnya cakap digital sehingga tidak terjerumus dalam hal negatif.
"Bijak dalam membuat konten, bijak memilih hal mana yang harus dibagikan, karena nomor bisa di-hack, data bisa dicuri," katanya berpesan.
Gali Ilmu Literasi Digital Bersama Masyarakat Umum dan Komunitas yang terlaksana di Kecamatan Komodo menghadirkan tiga narasumber dengan bidang kompetensi masing-masing. Narasumber pertama berasal dari Siberkreasi, Ndoro Kakung yang menjelaskan pentingnya empat pilar literasi digital untuk dikuasai oleh para pelaku UMKM dalam beraktivitas di era digital.
Pertama, pelaku UMKM dan masyarakat umum harus memiliki digital skills yakni kemampuan memahami perangkat keras dan lunak dari Teknologi, Informasi, dan Komunikasi, serta sistem operasi digital.
Baca juga: Menkominfo dukung penertiban pelanggaran pendaftaran registrasi IMEI
Lalu adanya digital culture yakni kemampuan membangun wawasan kebangsaan dalam berinteraksi di ruang digital.
Berikutnya digital ethics yaitu kemampuan menyesuaikan diri, berpikir rasional, dan mengutamakan netiket atau etika berkomunikasi lewat internet.
Pelaku UMKM dan masyarakat pun diminta untuk memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesadaran perlindungan dan keamanan data pribadi yang sering disebut digital safety.
"Karena ada banyak aktivitas di media sosial tapi bisa hal positif dan negatif," ungkapnya.
Selanjutnya Fungsional Manggala Informatika dari Dinas Kominfo Manggarai Barat Yakobus Baru memaparkan kondisi literasi digital di Manggarai Barat sekaligus tantangan yang dihadapi.
Baca juga: Kemenkominfo gelar Lombok Muharram Festival
Sementara Fitri Ciptosari selaku pegiat literasi digital memberikan banyak masukan kepada pelaku UMKM dalam penggunaan sandi dan digital akses.
"Kita harus memiliki digital mindset, bagaimana maksimalkan positifnya digital, buka akses seluas-luasnya agar terhubung ke informasi dan data," katanya berpesan.
Gali Ilmu Literasi Digital di Labuan Bajo dilaksanakan di dua pada waktu yang sama yakni Kecamatan Komodo dan Kecamatan Boleng.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta di masing-masing lokasi kegiatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023