Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menyediakan fasilitas rawat inap di Puskesmas Bantargebang untuk mengakomodasi kebutuhan warga sekitar lokasi pembuangan sampah DKI Jakarta.
"Puskesmas Pembantu Ciketing Udik akan dibuat tiga lantai dan dinaikan statusnya menjadi puskesmas rawat inap untuk warga Bantargebang di area Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Rabu.
Pembangunan fisik puskesmas itu akan memanfaatkan dana hibah dari DKI Jakarta yang direncanakan digelontorkan pada pertengahan November 2016.
"Dana hibah dari DKI ini akan kami manfaatkan untuk pembangunan puskesmas rawat inap di Kelurahan Ciketing Udik," katanya.
Rahmat mengaku telah mengintruksikan jajaran Dinas Pembangunan dan Pemukiman Kota Bekasi untuk segera merancang bangunan tiga lantai di puskesmas tersebut.
"Kalau perlu, gunakan fasilitas penunjang yang paling bagus, misalnya, eskalator," katanya.
Dikatakan Rahmat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menggelontorkan dana hibah total Rp186 miliar pada 2016 kepada Pemerintah Kota Bekasi.
Hibah tersebut terdiri atas uang kompensasi bau untuk 18 ribu warga di lingkungan TPST Bantargebang senilai total Rp35 miliar.
Dana tersebut juga akan diperuntukan bagi pembangunan sumur artesis senilai Rp25 miliar untuk kebutuhan pasokan air bersih bagi warga sekitar.
Selain itu, dana hibah tersebut juga diperuntukan bagi rehabilitasi jalan Pangkalan 2 menuju Pangkalan 5 TPST Bantargebang Rp5 miliar.
DKI juga akan membantu rehabilitasi Jalan Pangkalan 2 menuju TPST Bantargebang Rp3 miliar melalui dana hibah itu.
Proyek infrastruktur lainnya yang juga dibantu penganggaraannya melalui Anggaran Belanja Tambahan 2016 DKI adalah peningkatan Jalan Cikunir Rp4 miliar.
DKI juga akan membantu Pemkot Bekasi dalam pengadaan empat kendaraan berat untuk penanggulangan banjir berupa spider eskavator Rp14 miliar, dan pengadaaan amphibous eskavator Rp5,5 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Puskesmas Pembantu Ciketing Udik akan dibuat tiga lantai dan dinaikan statusnya menjadi puskesmas rawat inap untuk warga Bantargebang di area Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Rabu.
Pembangunan fisik puskesmas itu akan memanfaatkan dana hibah dari DKI Jakarta yang direncanakan digelontorkan pada pertengahan November 2016.
"Dana hibah dari DKI ini akan kami manfaatkan untuk pembangunan puskesmas rawat inap di Kelurahan Ciketing Udik," katanya.
Rahmat mengaku telah mengintruksikan jajaran Dinas Pembangunan dan Pemukiman Kota Bekasi untuk segera merancang bangunan tiga lantai di puskesmas tersebut.
"Kalau perlu, gunakan fasilitas penunjang yang paling bagus, misalnya, eskalator," katanya.
Dikatakan Rahmat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menggelontorkan dana hibah total Rp186 miliar pada 2016 kepada Pemerintah Kota Bekasi.
Hibah tersebut terdiri atas uang kompensasi bau untuk 18 ribu warga di lingkungan TPST Bantargebang senilai total Rp35 miliar.
Dana tersebut juga akan diperuntukan bagi pembangunan sumur artesis senilai Rp25 miliar untuk kebutuhan pasokan air bersih bagi warga sekitar.
Selain itu, dana hibah tersebut juga diperuntukan bagi rehabilitasi jalan Pangkalan 2 menuju Pangkalan 5 TPST Bantargebang Rp5 miliar.
DKI juga akan membantu rehabilitasi Jalan Pangkalan 2 menuju TPST Bantargebang Rp3 miliar melalui dana hibah itu.
Proyek infrastruktur lainnya yang juga dibantu penganggaraannya melalui Anggaran Belanja Tambahan 2016 DKI adalah peningkatan Jalan Cikunir Rp4 miliar.
DKI juga akan membantu Pemkot Bekasi dalam pengadaan empat kendaraan berat untuk penanggulangan banjir berupa spider eskavator Rp14 miliar, dan pengadaaan amphibous eskavator Rp5,5 miliar.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016