Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyebutkan ratusan pondok pesantren di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, memerlukan sentuhan digitalisasi perbankan.

"Saya berharap infrastruktur yang berkaitan dengan digitalisasi keuangan, khususnya dalam pondok pesantren, bisa didorong oleh semua pihak perbankan," kata Bupati di kegiatan Digitalisasi Pondok Pesantren se-Purwakarta, Subang dan Karawang, di Purwakarta, Kamis.

Ia menyampaikan saat ini di daerahnya terdapat 349 pondok pesantren yang terdaftar dan tersebar di sejumlah daerah di sekitar Purwakarta.

Baca juga: Bupati Purwakarta berharap program bantuan ponpes dorong peningkatan ekonomi

Jumlah pondok pesantren itu cukup banyak, tapi perlu pengembangan melalui digitalisasi perbankan. Agar pesantren mampu mengikuti tantangan zaman.

Jadi diharapkan ke depannya, pihak perbankan banyak terlibat untuk melakukan digitalisasi keuangan pesantren tersebut.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mendukung upaya digitalisasi pondok pesantren di wilayah Purwakarta.

Baca juga: Ma'ruf Amin: Santri jangan minder

Termasuk pondok pesantren di wilayah Karawang dan Subang diharapkan ada digitalisasi perbankan di pesantren-pesantren wilayah tersebut.

Konsep digitalisasi perbankan menurut OJK adalah bagaimana nasabah atau konsumen bisa melakukan apapun dari laman resmi atau ATM bank, termasuk kalau ingin melakukan perdagangan elektronik ('e-commerce').

Digitalisasi perbankan di pesantren-pesantren itu khususnya berkaitan dengan transaksi pembayaran di pondok pesantren.

Baca juga: Ribuan Santri dan Ulama menyambut Ma'ruf Amin di Purwakarta

Hal tersebut disampaikan karena biasanya di pesantren administrasinya itu masih tradisional.

Menurut dia, digitalisasi perbankan di pesantren diperlukan sebagai upaya dalam memodernkan manajemen pesantren yang ada di wilayah Jawa Barat.

Dengan begitu, pondok pesantren mampu mengikuti situasi perkembangan digital saat ini.*

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023