Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FTUP) Dr.Ir. Budhi Muliawan Suyitno, menyatakan transportasi kereta api cepat Indonesia paling unggul di antara negara-negara asia tenggara (ASEAN).
"Transportasi berbasis rel di Indonesia sangat lengkap ada KRL, ada yang tradisional, ada LRT, MRT, kemudian ada kereta api cepat lengkap ini Indonesia," kata Budhi Muliawan di Kampus UP Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan kereta api cepat itu definisinya dengan mempunyai kecepatan di atas 200 km per jam. "Kalau di bawah 200 km per jam berarti masih lambat," ujarnya
Baca juga: Pemkab Bekasi buka lebar bagi warga dari kota-kota di ASEAN berwisata industri
Jadi Malaysia belum ada kereta api cepat, begitu juga dengan Thailand dan juga Filipina belum ada. "Kita lihat kereta api kita bersih, on time perfomance (tepat waktu) juga sudah diterapkan, begitu juga pelayanan bagus tidak kalah dengan pesawat," katanya.
Untuk itu kata Budhi, FTUP Jakarta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) andal dalam industri perkeretaapian dengan membuka program studi sarjana teknik perkeretaapian.
Ia mengatakan Prodi Teknik Perkeretaapian FTUP adalah program studi baru yang saat ini memiliki keistimewaan dikarenakan program tersebut adalah satu-satunya program studi (prodi) sarjana teknik perkeretaapian yang dikelola oleh perguruan tinggi swasta yang ada di Indonesia.
Baca juga: Dekan FEB UI: Jadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan
"Saat ini sudah ada 54 orang calon mahasiswa baru yang mendaftar di Prodi Teknik Perkeretaapian FTUP," katanya.
Budhi Muliawan menjelaskan industri kereta api Indonesia tumbuh sangat cepat ada MRT, LRT dan juga kereta cepat jurusan Jakarta-Bandung sehingga diperlukan SDM yang unggul untuk menyeimbangkan kemajuan industri kereta api.
"Industri kereta api merupakan ramah lingkungan, massal sifatnya yang merupakan angkutan masa depan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Transportasi berbasis rel di Indonesia sangat lengkap ada KRL, ada yang tradisional, ada LRT, MRT, kemudian ada kereta api cepat lengkap ini Indonesia," kata Budhi Muliawan di Kampus UP Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan kereta api cepat itu definisinya dengan mempunyai kecepatan di atas 200 km per jam. "Kalau di bawah 200 km per jam berarti masih lambat," ujarnya
Baca juga: Pemkab Bekasi buka lebar bagi warga dari kota-kota di ASEAN berwisata industri
Jadi Malaysia belum ada kereta api cepat, begitu juga dengan Thailand dan juga Filipina belum ada. "Kita lihat kereta api kita bersih, on time perfomance (tepat waktu) juga sudah diterapkan, begitu juga pelayanan bagus tidak kalah dengan pesawat," katanya.
Untuk itu kata Budhi, FTUP Jakarta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) andal dalam industri perkeretaapian dengan membuka program studi sarjana teknik perkeretaapian.
Ia mengatakan Prodi Teknik Perkeretaapian FTUP adalah program studi baru yang saat ini memiliki keistimewaan dikarenakan program tersebut adalah satu-satunya program studi (prodi) sarjana teknik perkeretaapian yang dikelola oleh perguruan tinggi swasta yang ada di Indonesia.
Baca juga: Dekan FEB UI: Jadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan
"Saat ini sudah ada 54 orang calon mahasiswa baru yang mendaftar di Prodi Teknik Perkeretaapian FTUP," katanya.
Budhi Muliawan menjelaskan industri kereta api Indonesia tumbuh sangat cepat ada MRT, LRT dan juga kereta cepat jurusan Jakarta-Bandung sehingga diperlukan SDM yang unggul untuk menyeimbangkan kemajuan industri kereta api.
"Industri kereta api merupakan ramah lingkungan, massal sifatnya yang merupakan angkutan masa depan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023