Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan panen air yang dilakukan saat musim penghujan bisa menjadi salah satu upaya adaptasi terhadap anomali iklim.
"Air yang dipanen saat musim penghujan dengan metode tampung dan upaya konservasi air lainnya, diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan air," Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, Hidayat dalam sebuah webinar di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BRIN: Koperasi punya kesempatan menghimpun modal publik melalui bursa
Baca juga: Peneliti BRIN ajak lokalisir sampah dari sungai dan laut yang menuju Hutan Mangrove
Baca juga: BRIN fokuskan kegiatan riset genomik untuk mitigasi pandemi masa mendatang
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Air yang dipanen saat musim penghujan dengan metode tampung dan upaya konservasi air lainnya, diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan air," Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, Hidayat dalam sebuah webinar di Jakarta, Kamis.
Indonesia mempunyai curah hujan tinggi dengan variasi di beberapa daerah yang memiliki curah hujan rendah.
Kondisi itu menyebabkan masyarakat harus memanen air lantaran ada beberapa daerah diprediksi mengalami defisit air, terkhusus Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Baca juga: BRIN: Koperasi punya kesempatan menghimpun modal publik melalui bursa
Baca juga: Peneliti BRIN ajak lokalisir sampah dari sungai dan laut yang menuju Hutan Mangrove
Peneliti Ahli Utara Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, Nani Heryani mengatakan terdapat dua pendekatan dan strategi umum untuk panen air, yaitu pemanfaatan dan optimalisasi air permukaan, serta pemanfaatan curah hujan.
Kegiatan pemanfaatan dan optimalisasi air permukaan bisa dilakukan dengan membuat embung atau waduk mikro, dam parit atau bendungan kecil, dan tampungan air memanjang. Sedangkan, pemanfaatan curah hujan bisa dengan menampung menggunakan bak untuk keperluan rumah tangga.
"Desain penentuan jenis infrastruktur panen air untuk keperluan irigasi tergantung karakteristik sumber airnya. Dari berbagai jenis infrastruktur panen air, dam parit memiliki kapasitas pasokan irigasi paling tinggi, sehingga dapat mengairi lahan yang sangat luas," kata Nani.
Baca juga: BRIN fokuskan kegiatan riset genomik untuk mitigasi pandemi masa mendatang
Lebih lanjut dia menyakini dengan mengimplementasikan teknik panen air, maka distribusi dapat diatur menjadi lebih merata. Teknik panen air juga dapat meningkatkan luas lahan, kerapatan vegetasi, meminimalkan penutup tanah.
Di samping itu juga dapat mengatur pola dan masa tanam yang tepat, meningkatkan nilai tambah air, serta meningkatkan peran kelembagaan di level petani.
"Kunci dari optimalisasi pemanfaatan infrastruktur panen air, yaitu dengan pilihan komoditas yang tepat. Kemudian, teknik pemberian irigasi hemat air," pungkas Nani.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023