Anggota Komisi B DPRD Depok Qurtifa Wijaya memberikan masukan dan beberapa langkah strategis ke Pemerintah Kota Depok yang siap membangun mall startup atau pusat usaha rintisan berbasis online atau daring.

Qurtifa Wijaya di Kota Depok, Jawa Barat, Jumat,menyampaikan langkah pertama adalah menciptakan kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi pengembangan seni media (media arts) dan startup ekonomi kreatif.

Hal ini dapat meliputi penyediaan ruang kreatif, insentif pajak, bantuan pendanaan, dan pengurusan izin yang tidak berbelit.

"Regulasi yang jelas dan berpihak akan memperkuat iklim bisnis dan meningkatkan minat investor serta pelaku industri," kata pria yang juga calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Jawa Barat untuk Pemilu 2024.

Apalagi, Kota Depok sedang dalam proses penilaian dari Badan PBB UNESCO yang akan diumumkan Oktober mendatang untuk masuk dalam Jejaring Kota Kreatif UNESCO (The UNESCO Creative Cities Network) 2023. Saat ini hampir 300 kota di dunia dari negara-negara anggota Badan PBB UNESCO yang telah masuk The UNESCO Creative Cities Network.


Kemudian, kata Qurtifa Wijaya, langkah kedua mengembangkan pendidikan dan pelatihan.

Ia menuturkan Pemerintah Kota Depok dapat bekerja sama dengan institusi pendidikan untuk memperkuat kurikulum seni dan kewirausahaan kreatif.

"Ketiga yang juga penting dilakukan adalah meningkatkan akses ke pembiayaan untuk startup dan proyek seni," ungkap Qurtifa Wijaya.

Qurtifa Wijaya menjelaskan hal ini dapat dilakukan melalui pendanaan langsung, kerjasama dengan lembaga keuangan, atau pendirian lembaga pembiayaan khusus untuk industri kreatif.

"Fasilitas pembiayaan yang mudah diakses akan membantu mendorong inovasi dan pertumbuhan bisnis di sektor ini," ungkap pria yang akrab disapa Ustaz Quri.

Keempat langkah yang juga tak kalah penting adalah mempromosikan destinasi seni dan budaya di Kota Depok.

Pemerintah dapat mempromosikan Kota Depok sebagai destinasi seni dan budaya yang menarik.

"Ini dapat dilakukan melalui pengorganisasian festival seni, pameran, dan acara seni yang besar," tuturnya.

Qurtifa Wijaya mengatakan dukungan promosi dari pemerintah akan membantu meningkatkan visibilitas para seniman dan startup di Kota Depok, serta menarik minat masyarakat dan pelaku industri dari luar kota.

"Pemerintah Kota Depok juga perlu memfasilitasi kolaborasi antara pelaku industri kreatif dengan sektor bisnis lainnya,"katanya.

Hal itu dapat melibatkan kerja sama dengan perusahaan dalam bentuk sponsorship, co-branding, atau program tanggung jawab sosial perusahaan.

Dengan menghubungkan seniman dan startup dengan sektor bisnis, pemerintah dapat membantu memperluas pasar dan meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi kreatif.

Terakhir, pemerintah kota perlu memperluas aksesibilitas infrastruktur dan teknologi  yang memadai untuk pelaku media arts dan startup ekonomi kreatif.

"Ini meliputi akses ke internet berkecepatan tinggi, ruang kerja yang terjangkau, dan fasilitas produksi dan pameran yang memadai," katanya.

Dukungan teknologi dan infrastruktur yang memadai lanjut Qurtifa Wijaya akan membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas karya seni serta daya saing startup.

Ia berharap Pemerintah Kota Depok dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi pengembangan media arts dan startup ekonomi kreatif di Kota Depok.

"Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lainnya, potensi kreativitas dan inovasi di Kota Depok dapat terwujud dengan baik," kata Qurtifa Wijaya.

Qurtifa Wijaya menambahkan rencana pembangunan Mall Startup oleh Pemerintah Kota Depok merupakan salah satu langkah penting untuk mengembangkan ekosistem media arts dan pertumbuhan startup ekonomi kreatif di Kota Depok.

"Langkah yang dilakukan pemerintah ini dapat mendorong  kolaborasi antara pelaku seni dan pengusaha, serta pemangku kepentingan lainnya," katanya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023