Sukabumi, 14/8 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar telah menyiapkan operasi pasar murah untuk mengantisipasi naiknya harga bahan kebutuhan pokok menjelang Lebaran.
"Kami sudah menyiapkan segalanya dan menentukan titik di mana OPM digelar, namun saat ini pelaksanaannya belum bisa dilakukan," kata Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindagsar Kabupaten Sukabumi, Agus Ernawan kepada ANTARA, Selasa.
Menurut Agus, belumnya dilaksanakan OPM ini karena rata-rata kenaikan harga di Kabupaten Sukabumi dari awal Januari sampai saat ini kenaikannya masih normal, jika kenaikannya melebihi 10 persen dari rata-rata makan akan langsung diadakan OPM.
Untuk pelaksaannya, pihaknya sudah menyediakan 1.000 kupon dari Pemerintah Provinsi Jabar untuk pelaksanaan OPM ini, dan barang yang disediakan adalah beras, gula pasir dan minyak goreng masing-masing satu ton. "Pelaksanaan OPM ini kami memilih tempat di lokasi warga yang berdaya beli rendah," tambahnya.
Dikatakannya, dari pantauan pihaknya saat ini memang sudah ada kenaikan harga hampir di seluruh komoditi kebutuhan pokok karena tingginya permintaan dari pasar. Namun, kenaikan harga ini masih bisa ditekan dengan banyak perusahaan dan pengusaha swasta yang menggelar pasar murah.
Selain itu, banyak perusahaan juga memberikan tunjangan hari raya kepada karyawannya dengan bentuk paket sembilan bahan pokok atau sembako."Sehingga dari pantauan kami kenaikan harga baru mencapai 10 persen dan diharapkan tidak ada kenaikan lagi, jika ada kenaikan maka kami langsung melakukan OPM," kata Agus.
Di sisi lain, persediaan sembako dan kebutuhan pokok lainnya menjelang lebaran ini cukup tersedia bahkan melimpah dan pihaknya terus memantau khawatir ada tindakan kecurangan yang dilakukan oleh oknum pengusaha. Seperti melakukan penimbunan dan menjual barang tidak layak konsumsi.
Sementara, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) cabang Kabupaten Sukabumi, M Ajis mengatakan, seharusnya pemerintah segera melakukan OPM, karena kenaikan harganya sudah sangat memberatkan warga. Tetapi karena kebutuhan dan tradisi, walaupun berat membeli barang warga tetapi membeli barang tersebut untuk kebutuhan lebaran.
"Pemerintah seharusnya segera mengambil tindakan agar kenaikan harga barang tidak terlalu melambung, dan kepada pedagang jangan sampai ada penimbunan barang serta pembeli harus teliti dan tidak melakukan aksi borong barang," kata Ajis.
Aditya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Kami sudah menyiapkan segalanya dan menentukan titik di mana OPM digelar, namun saat ini pelaksanaannya belum bisa dilakukan," kata Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindagsar Kabupaten Sukabumi, Agus Ernawan kepada ANTARA, Selasa.
Menurut Agus, belumnya dilaksanakan OPM ini karena rata-rata kenaikan harga di Kabupaten Sukabumi dari awal Januari sampai saat ini kenaikannya masih normal, jika kenaikannya melebihi 10 persen dari rata-rata makan akan langsung diadakan OPM.
Untuk pelaksaannya, pihaknya sudah menyediakan 1.000 kupon dari Pemerintah Provinsi Jabar untuk pelaksanaan OPM ini, dan barang yang disediakan adalah beras, gula pasir dan minyak goreng masing-masing satu ton. "Pelaksanaan OPM ini kami memilih tempat di lokasi warga yang berdaya beli rendah," tambahnya.
Dikatakannya, dari pantauan pihaknya saat ini memang sudah ada kenaikan harga hampir di seluruh komoditi kebutuhan pokok karena tingginya permintaan dari pasar. Namun, kenaikan harga ini masih bisa ditekan dengan banyak perusahaan dan pengusaha swasta yang menggelar pasar murah.
Selain itu, banyak perusahaan juga memberikan tunjangan hari raya kepada karyawannya dengan bentuk paket sembilan bahan pokok atau sembako."Sehingga dari pantauan kami kenaikan harga baru mencapai 10 persen dan diharapkan tidak ada kenaikan lagi, jika ada kenaikan maka kami langsung melakukan OPM," kata Agus.
Di sisi lain, persediaan sembako dan kebutuhan pokok lainnya menjelang lebaran ini cukup tersedia bahkan melimpah dan pihaknya terus memantau khawatir ada tindakan kecurangan yang dilakukan oleh oknum pengusaha. Seperti melakukan penimbunan dan menjual barang tidak layak konsumsi.
Sementara, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) cabang Kabupaten Sukabumi, M Ajis mengatakan, seharusnya pemerintah segera melakukan OPM, karena kenaikan harganya sudah sangat memberatkan warga. Tetapi karena kebutuhan dan tradisi, walaupun berat membeli barang warga tetapi membeli barang tersebut untuk kebutuhan lebaran.
"Pemerintah seharusnya segera mengambil tindakan agar kenaikan harga barang tidak terlalu melambung, dan kepada pedagang jangan sampai ada penimbunan barang serta pembeli harus teliti dan tidak melakukan aksi borong barang," kata Ajis.
Aditya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012