Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan meninjau proyek rehabilitasi Rumah tidak layak huni atau Rutilahu sekaligus pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) yang bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan dan penyakit tumbuh kembang atau stunting.
"Karena program Rutilahu dan SPALD-S ini merupakan elemen terpenting dalam mengintervensi dan menurunkan angka kemiskinan ekstrem sekaligus stunting," katanya di Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kamis.
Dia mengatakan kedua kegiatan ini menjadi fokus prioritas pembangunan daerah tahun ini hingga beberapa tahun ke depan dengan menyasar keluarga miskin dan stunting sebagai upaya menurunkan sekaligus pencegahan masalah kesejahteraan sosial masyarakat.
Baca juga: Bupati Bekasi lepas PMR untuk ikuti Jumbara Nasional 2023 di Bali
"Kedua itu yang kita kerjakan dahulu karena memang yang diukur saat ini adalah penyelesaian masalah miskin ekstrem dan stunting," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui perangkat daerah terkait berkomitmen untuk terus menjalankan program-program strategis khususnya yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup masyarakat dalam jangka panjang secara konsisten serta berkelanjutan dari tahun ke tahun.
"Rutilahu tahun ini 2.500 unit, tahun sebelumnya juga 2.500. Jadi kalau dijumlah dari tahun ke tahun sudah puluhan atau ratusan ribu rumah yang kita perbaiki seperti ini. Demikian juga SPALD-S yang setiap tahun sebanyak 1.600 jadi kita harapkan ini bisa membantu masyarakat miskin untuk hidup lebih layak," ucap dia.
Baca juga: Bupati Bekasi Dani Ramdan instruksikan respon cepat isu lingkungan
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kabupaten Bekasi Nur Chaidir menyatakan tahun ini program Rutilahu dan SPALD-S dikerjakan secara masif dan tersebar di hampir seluruh kecamatan se-Kabupaten Bekasi.
"Jadi untuk SPALD-S di Kabupaten Bekasi di tahun 2023 itu kurang lebih ada sebanyak 1.825 titik yang tersebar di 22 desa di 12 kecamatan. Sedangkan untuk program Rutilahu tahun 2023 kurang lebih 2.500 dan tersebar di 180 desa," katanya.
Pihaknya terus bekerja sama dengan perangkat daerah terkait lain dalam menentukan warga-warga yang masuk kategori tidak mampu atau daerah yang tinggi angka stunting sehingga jangkauan kedua program ini tepat sasaran.
Baca juga: Bupati Bekasi tekankan pentingnya jamaah calon haji jaga kesehatan
"Oleh sebab itu kita coba eksekusi di sarana dan prasarana, mudah-mudahan angka kemiskinan ekstrem dan stunting ini bisa ditangani secara optimal," kata dia.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Karena program Rutilahu dan SPALD-S ini merupakan elemen terpenting dalam mengintervensi dan menurunkan angka kemiskinan ekstrem sekaligus stunting," katanya di Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kamis.
Dia mengatakan kedua kegiatan ini menjadi fokus prioritas pembangunan daerah tahun ini hingga beberapa tahun ke depan dengan menyasar keluarga miskin dan stunting sebagai upaya menurunkan sekaligus pencegahan masalah kesejahteraan sosial masyarakat.
Baca juga: Bupati Bekasi lepas PMR untuk ikuti Jumbara Nasional 2023 di Bali
"Kedua itu yang kita kerjakan dahulu karena memang yang diukur saat ini adalah penyelesaian masalah miskin ekstrem dan stunting," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui perangkat daerah terkait berkomitmen untuk terus menjalankan program-program strategis khususnya yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup masyarakat dalam jangka panjang secara konsisten serta berkelanjutan dari tahun ke tahun.
"Rutilahu tahun ini 2.500 unit, tahun sebelumnya juga 2.500. Jadi kalau dijumlah dari tahun ke tahun sudah puluhan atau ratusan ribu rumah yang kita perbaiki seperti ini. Demikian juga SPALD-S yang setiap tahun sebanyak 1.600 jadi kita harapkan ini bisa membantu masyarakat miskin untuk hidup lebih layak," ucap dia.
Baca juga: Bupati Bekasi Dani Ramdan instruksikan respon cepat isu lingkungan
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kabupaten Bekasi Nur Chaidir menyatakan tahun ini program Rutilahu dan SPALD-S dikerjakan secara masif dan tersebar di hampir seluruh kecamatan se-Kabupaten Bekasi.
"Jadi untuk SPALD-S di Kabupaten Bekasi di tahun 2023 itu kurang lebih ada sebanyak 1.825 titik yang tersebar di 22 desa di 12 kecamatan. Sedangkan untuk program Rutilahu tahun 2023 kurang lebih 2.500 dan tersebar di 180 desa," katanya.
Pihaknya terus bekerja sama dengan perangkat daerah terkait lain dalam menentukan warga-warga yang masuk kategori tidak mampu atau daerah yang tinggi angka stunting sehingga jangkauan kedua program ini tepat sasaran.
Baca juga: Bupati Bekasi tekankan pentingnya jamaah calon haji jaga kesehatan
"Oleh sebab itu kita coba eksekusi di sarana dan prasarana, mudah-mudahan angka kemiskinan ekstrem dan stunting ini bisa ditangani secara optimal," kata dia.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023