Pemerintah Kabupaten Bekasi melirik program mekanisme kerja dinamis (MKD) yang baru saja diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk diaplikasikan di daerah Kabupaten Bekasi sebagai sebuah pola kerja baru.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan mekanisme kerja dinamis merupakan pola kerja yang memungkinkan para aparatur bekerja dari mana saja dengan memanfaatkan teknologi informasi dan digital.

"Mekanisme kerja ini merupakan pola baru usai pandemi dimana kita semakin menyadari keberadaan teknologi, sangat tepat dalam rangka merampingkan organisasi dan pola kerja," kata Dani yang dihubungi di Kabupaten Bekasi, Senin.

Baca juga: Pendiri Jababeka apresiasi Dani Ramdan pimpin Kabupaten Bekasi

Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi menyatakan akan menyiapkan segala kebutuhan pendukung agar mekanisme kerja dinamis ini bisa segera diadopsi sebagai pola kerja baru.

Menurut Dani pola kerja tersebut hanya bisa diterapkan kepada aparatur sipil negara yang memiliki kejelasan pengukuran kinerja serta tidak berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Pemerintah daerah menyatakan akan terus memperbaiki sistem merit yang selama ini diterapkan sembari mempersiapkan pola kerja baru tersebut, termasuk identifikasi jabatan yang memenuhi kriteria kerja dinamis secara bertahap.

"Sistem merit tersebut diperlukan karena terdapat pengukuran kinerja yang sangat lengkap sehingga dapat menentukan pegawai mana saja yang memiliki kinerja baik yang dapat menjalankan mekanisme kerja dinamis," ucapnya.

Baca juga: Pemkab Bekasi siap tiru pola kelola wisata Kabupaten Semarang

Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi meluncurkan MKD, senam bugar di tempat kerja, serta aplikasi bugar.id di Aula Gedung Sate, Bandung, Senin.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan konsep fleksibel yang juga dikenal dengan "work from anywhere" ini hadir setelah masa pandemi berakhir.

Konsep ini dinilai mampu menghemat pengeluaran pemerintah khususnya berkenaan dengan pemakaian listrik, bensin, anggaran, sekaligus optimalisasi penggunaan teknologi informasi dan digital.

"Setelah ini kita lahirkan konsep WFA yang fleksibel bisa menghemat efisien listrik, bensin, anggaran. Bisa terjadi percepatan karena menggunakan digital juga," kata Ridwan Kamil.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023