Hasil pemeriksaan kesehatan hewan terhadap puluhan lapak penjualan hewan kurban di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi menemukan belasan ekor sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) .
"Belasan sapi tersebut 10 ekor terjangkit PMK dan empat ekor terjangkit LSD. Penemuan ini setelah kami melakukan pemeriksaan kesehatan di 66 lapak penjualan hewan kurban," kata Kepala DKP3 Kota Sukabumi Adrian Hariadi di Sukabumi, Senin,
Menurut Adrian, belasan ekor sapi yang terjangkit penyakit itu ditemukan di lapak penjualan hewan kurban di wilayah Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong. Sapi yang terindikasi pengidap PMK maupun LSD ini sudah dilakukan isolasi atau karantina dan diberikan pengobatan.
Baca juga: Ratusan sapi di Kota Sukabumi divaksinasi cegah PMK
Dengan adanya temuan ini, pihaknya meningkatkan pengawasan apalagi mendekati perayaan Idul Adha 1444 H lapak penjualan hewan kurban biasanya menjamur di berbagai wilayah di Kota Sukabumi yang dikarenakan permintaan meningkat.
Diduga belasan sapi itu tertular PMK maupun LSD saat dalam perjalanan dari luar daerah menuju Kota Sukabumi, di mana saat proses pengiriman hewan memamah biak akan mudah terserang penyakit karena kondisi kesehatannya turun.
Maka dari itu, antisipasi terjadinya penyebaran LSD maupun PMK di wilayah Kota Sukabumi pihaknya pun mengimbau kepada pedagang hewan kurban untuk memastikan kondisi kesehatan hewan maupun kandangnya.
Baca juga: Polisi putar balik kendaraan pengirim sapi tanpa SKKH dari luar daerah
Jika dicurigai adanya hewan kurban yang terjangkit penyakit baik agar segera dijauhkan atau dikarantina dari hewan ternak lainnya. Dan apabila butuh pengobatan atau pemeriksaan kesehatan, bisa menghubungi petugas DKP3 Kota Sukabumi atau berkonsultasi dengan dokter hewan.
"Penanganan PMK dan LSD ini harus cepat karena penyakit tersebut mudah menular, sehingga harus ditempatkan khusus agar tidak tercampur dengan ternak khususnya hewan kurban," tambahnya.
Adrian mengatakan, hingga saat ini ada 1.404 hewan kurban yang dijual di lapak-lapak yang sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan rincian 700 sapi, empat kerbau, dan 700 domba. Hewan kurban yang lolos pemeriksaan kesehatan dipasang tanda di bagian kuping dan memiliki barcode serta sudah dilakukan vaksinasi.
Baca juga: Peternak di Kota Sukabumi diimbau waspada penyebaran penyakit kuku dan mulut
Tujuan pemasangan tanda dan barcode, agar calon pembeli bisa mengetahui kondisi riwayat kesehatan hewan itu. Dan pemeriksaan serupa akan terus dilakukan hingga hari H penyembelihan hewan kurban.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Belasan sapi tersebut 10 ekor terjangkit PMK dan empat ekor terjangkit LSD. Penemuan ini setelah kami melakukan pemeriksaan kesehatan di 66 lapak penjualan hewan kurban," kata Kepala DKP3 Kota Sukabumi Adrian Hariadi di Sukabumi, Senin,
Menurut Adrian, belasan ekor sapi yang terjangkit penyakit itu ditemukan di lapak penjualan hewan kurban di wilayah Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong. Sapi yang terindikasi pengidap PMK maupun LSD ini sudah dilakukan isolasi atau karantina dan diberikan pengobatan.
Baca juga: Ratusan sapi di Kota Sukabumi divaksinasi cegah PMK
Dengan adanya temuan ini, pihaknya meningkatkan pengawasan apalagi mendekati perayaan Idul Adha 1444 H lapak penjualan hewan kurban biasanya menjamur di berbagai wilayah di Kota Sukabumi yang dikarenakan permintaan meningkat.
Diduga belasan sapi itu tertular PMK maupun LSD saat dalam perjalanan dari luar daerah menuju Kota Sukabumi, di mana saat proses pengiriman hewan memamah biak akan mudah terserang penyakit karena kondisi kesehatannya turun.
Maka dari itu, antisipasi terjadinya penyebaran LSD maupun PMK di wilayah Kota Sukabumi pihaknya pun mengimbau kepada pedagang hewan kurban untuk memastikan kondisi kesehatan hewan maupun kandangnya.
Baca juga: Polisi putar balik kendaraan pengirim sapi tanpa SKKH dari luar daerah
Jika dicurigai adanya hewan kurban yang terjangkit penyakit baik agar segera dijauhkan atau dikarantina dari hewan ternak lainnya. Dan apabila butuh pengobatan atau pemeriksaan kesehatan, bisa menghubungi petugas DKP3 Kota Sukabumi atau berkonsultasi dengan dokter hewan.
"Penanganan PMK dan LSD ini harus cepat karena penyakit tersebut mudah menular, sehingga harus ditempatkan khusus agar tidak tercampur dengan ternak khususnya hewan kurban," tambahnya.
Adrian mengatakan, hingga saat ini ada 1.404 hewan kurban yang dijual di lapak-lapak yang sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan rincian 700 sapi, empat kerbau, dan 700 domba. Hewan kurban yang lolos pemeriksaan kesehatan dipasang tanda di bagian kuping dan memiliki barcode serta sudah dilakukan vaksinasi.
Baca juga: Peternak di Kota Sukabumi diimbau waspada penyebaran penyakit kuku dan mulut
Tujuan pemasangan tanda dan barcode, agar calon pembeli bisa mengetahui kondisi riwayat kesehatan hewan itu. Dan pemeriksaan serupa akan terus dilakukan hingga hari H penyembelihan hewan kurban.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023