Sekretaris Daerah Kalimantan Barat Harisson mengatakan pihaknya akan melakukan strategi baru untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi itu.

Sekda Kalbar Harisson di Pontianak, Minggu, mengatakan untuk mengurangi kasus karhutla di Kalbar, pihaknya menginginkan tiga pilar, (kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas) memiliki peranan untuk melakukan pengawasan di desa-desa sampai seluruh instansi atau pihak-pihak terkait dalam penanggulangan karhutla agar bisa diminimalisir.

Selama tiga tahun terakhir jumlah karhutla di Kalbar turun signifikan. tahun 2019 sebanyak 11.804 titik panas atau hotspot kini menjadi 1.602 hotspot di tahun 2022.

Luasan karhutla di kabupaten dan kota yang ada di Kalbar sejak tahun 2019 hingga 2022 seluas 129.980 hektare dari sebelumnya mencapai 151.819 hektare.

Berdasarkan data luas kebakaran hutan dan lahan tahun 2022 ada lima kabupaten tertinggi sebaran luas karhutla yaitu, Kabupaten Ketapang sekitar 4.573 hektare, Kabupaten Sambas sekitar 3.460 hektare, Kabupaten Mempawah sekitar 3.343 hektare, Kabupaten Kubu Raya sekitar 2.475 hektare dan Kabupaten Sanggau sekitar 2.196 hektare.

"Meskipun sebelumnya sudah dapat terkendali, kita jangan sampai terlena. Harus selalu siap dan sigap, memberdayakan masyarakat desa peduli api dalam mencegah karhutla ini. Hal ini karena curah hujan di wilayah Kalbar pada bulan Juli hingga bulan September 2023 cukup rendah," tuturnya.

Baca juga: Petugas padamkan karhutla di Riau

Baca juga: Kebakaran lahan di Nagan Raya Aceh capai 13 hektare

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023