Sukabumi (Antara Megapolitan) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) memberikan bantuan alat pemantau cuaca dan iklim kepada Masyarakat RW 09, Kelurahan Karangtengah, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

"Untuk bantuan tahun anggaran 2016 yang diberikan Kementerian LHK ini merupakan apresiasi kepada RW 09 Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh yang berhasil melaksanakan Program Kampung Iklim (Proklim) tingkat nasional pada Desember 2015," kata Kepala Seksi Peningkatan Konservasi Sumber Daya Alam da Pengendalian Kerusakan Lingkungan, KLH Kota Sukabumi, Frendy Yuwono di Sukabumi, Kamis.

Pemantau iklim itu berupa alat pengukur curah hujan (ombrometer), temperatur udara, pengukur kecepatan angin (anemometer) dan pengukuran lamanya intensitas matahari (campbell stokes).

Peralatan tersebut akan dikelola sepenuhnya oleh warga RW 09. Bahkan daerah tersebut dijadikan lokasi BMKG mini dan menjadi pusat informasi terkait perubahan cuaca dan iklim yang terjadi di wilayah Kota Sukabumi.    

Selain itu, RW 09 ini juga dijadikan tempat edukasi mengenai proses monitoring perubahan iklim dan menjadi percontohan di Kota Sukabumi yang harus dicontoh oleh daerah lain.

"Sebenarnya kami mengajukan empat RW di Kota Sukabumi untuk mendapatkan bantuan tersebut, namun Kementerian LHK lebih memilih RW 09 Kelurahan Karangtengah, karena warganya mampu membuat sendiri alat pemantau cuaca dan bencana," kata Frendy.

Ketua RW 09 Paedulloh mengatakan, untuk lokasi penyimpanan alat tersebut yakni di lahan milik RW dan yang mengelolanya adalah masyarakat yang ditunjuk.

"Saat ini sudah ada dua petugas yang memonitoring kondisi cuaca dan iklim, nantinya jika kondisi cuaca buruk maka akan ada tanda suara imbauan seperti sirine agar masyarakat waspada," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016