Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengimbau petani perikanan budidaya mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada musim kemarau 2023 yang dibarengi dengan fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).

"Berdasarkan prakiraan BMKG, fenomena El Nino dan IOD dapat mengakibatkan musim kemarau menjadi lebih panjang dan lebih kering, sehingga dampaknya perlu diwaspadai dan diantisipasi oleh petani perikanan budidaya," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap Indarto di Cilacap, Senin.

Secara umum dari sisi teknis nonperikanan, kata dia, langkah antisipasi yang perlu dipersiapkan oleh petani di antaranya menyiapkan sumber-sumber air seperti air permukaan atau sungai yang masih bisa dimanfaatkan untuk mengairi kolam selama musim kemarau dengan cara pompanisasi.

Sementara dari sisi teknis perikanan, lanjut dia, berupa cara budi daya yang disesuaikan dengan kondisi air yang sedikit atau minim.

"Contohnya, untuk budidaya ikan gurami menggunakan pakan dengan protein yang lebih rendah. Prinsipnya untuk mengurangi potensi penurunan kualitas air akibat adanya penumpukan bahan biologi," jelasnya.

Mengacu data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, ada 105 desa di 20 kecamatan yang rawan kekeringan pada musim kemarau 2023.
 

Pewarta: Sumarwoto

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023