Peningkatan aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang salah satunya ditopang dengan penyelenggaraan banyak ajang (event), tetap harus selaras dengan penguatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM).

Bagaimana tidak, Lombok merupakan salah satu daerah wisata yang juga menjadi penyangga salah satu kawasan dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Penguatan kapasitas SDM sangat penting dalam upaya menghadirkan pelayanan prima bagi wisatawan khususnya dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, seperti dikatakan oleh Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Florida Pardosi dalam kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0.

Hal ini menjadi keharusan betapa pentingnya mempersiapkan masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik dalam penyelenggaraan pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Jadi, masyarakat bisa berbuat sekaligus mendapatkan manfaat dari kegiatan pariwisata," kata Florida Pardosi dalam kegiatan yang berlangsung di Desa Wisata Buwun Sejati, Kabupaten Lombok Barat, NTB, beberapa waktu lalu.

Sebagai lokasi dari salah satu DPSP, perhatian Pemerintah terhadap Mandalika dan NTB pada umumnya sangat besar. Mulai dari peningkatan infrastruktur hingga penyelenggaraan event dalam skala nasional maupun global. Beberapa di antaranya adalah MotoGP, MXGP, WSBK, dan lainnya. Semua program tersebut memberikan dampak turunan (multiplier effect) yang besar bagi masyarakat.

MotoGP, misalnya, memberikan dampak luar biasa terhadap sektor kuliner, transportasi, penginapan, hingga produk UMKM, dan lainnya. Berdasarkan data, MotoGP Mandalika pada tahun lalu memberikan nilai tambah ekonomi bagi ekonomi Indonesia sebesar Rp4,5 triliun.

Tingkat kepuasan pengunjung atas penyelenggaraan MotoGP dengan berbagai rangkaiannya dicatat Kemenparekraf/Baparekraf telah mencapai 88 persen. Para pengunjung pun menyatakan akan kembali pada kegiatan berikutnya yang direncanakan akhir tahun ini.

Florida menjelaskan hal inilah yang menjadi dasar Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 kembali dilaksanakan di Lombok, yang kali ini menyasar delapan lokasi. Selain Desa Buwun Sejati, ada Desa Senggigi dan Desa Meninting di Lombok Barat.

Di Kabupaten Lombok Timur ada Desa Sekaroh dan Desa Seriwe, Kabupaten Lombok Utara ada Desa Pemenang Barat dan Desa Menggala, serta di Mataram di Kelurahan Tanjung Karang.

Melalui program yang berlangsung selama dua hari pada 7 hingga 8 Juni itu, masyarakat diharapkan dapat menyiapkan desa wisata dalam menyambut wisatawan.

Lombok harus bisa menjadi tuan rumah yang baik supaya wisatawan yang datang merasa puas, memiliki pengalaman yang luar biasa karena Lombok memiliki paket komplet.

Florida menegaskan bahwa Lombok memiliki laut, pegunungan, petualangan, budaya, hingga sports tourism. Apa yang dimiliki oleh Lombok ini memang luar biasa sehingga harus dijaga, termasuk pelestariannya, agar bisa memberikan manfaat untuk seluruh pihak.

Selain itu juga pengelolaan homestay, perencanaan bisnis, serta manajemen konflik yang menyesuaikan dengan kebutuhan desa wisata masing-masing.

Oleh sebab itu, Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 juga menghadirkan narasumber dari akademikus serta praktisi di mana mereka akan memberikan deretan informasi terkait pentingnya pariwisata. Mulai dari nilai-nilai sapta pesona, pelayanan prima, serta standardisasi cleanliness, health, safety, serta enviromental sustainability (CHSE).

"Berbagai modul ini kami harap dapat dipelajari dengan baik. Kita berbuat sekarang dari kita untuk kita dan oleh kita agar desa wisata bisa mandiri, bisa memberdayakan dirinya untuk melakukan penyelenggaraan pariwisata sehingga ekosistem yang berada di desa wisata bisa berjalan dengan baik," ujar Florida.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat M. Fajar Taufik tentu saja menyambut baik dukungan Kemenparekraf/Baparekraf dalam penguatan sumber daya manusia khususnya di desa wisata. Desa wisata saat ini menjadi salah satu unggulan pihaknya dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.

 

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023