Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Ribuan kepala keluarga di Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terpaksa berpatungan untuk membeli air bersih akibat krisis air yang dialami sejak Sabtu (1/10).

"Sudah lima hari kami kesulitan air bersih karena pasokan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi terhenti total," kata warga Perumahan Puri Cikarang Hijau, Eni Suherni (40), di Cikarang, Rabu.

Menurut dia, di lingkungannya terdapat 900 kepala keluarga yang seluruhnya berstatus sebagai pelanggan PDAM setempat.

Sejak pasokan terhenti, kata dia, warga di lokasi itu kesulitan memperoleh air bersih untuk keperluan sehari-hari karena hanya bergantung pada pasokan air PDAM.

Upaya memperoleh pasokan air bersih ditempuh warga dengan berpatungan membeli air dari swasta serta mendatangi warung-warung untuk membeli air isi ulang.

"Sampai saat ini belum ada upaya berarti dari pemerintah maupun PDAM untuk memberikan bantuan air bersih," katanya.

Ibu lima anak itu mengaku harus merogoh kocek ratusan ribu rupiah per hari untuk mendapatkan air bersih.

"Minimal saya butuh lima galon air per hari untuk mandi dan cuci piring. Satu galon air isi ulang Rp10 ribu di tambah patungan beli air tanki Rp400 ribu untuk beberapa kepala keluarga," katanya.

Dikatakan Eni, sebelumnya warga memanfaatkan pasokan air dari salah satu mushola di kawasan itu yang dijatah per orang satu gayung.

"Itu pun kita antre mulai jam 01.00-04.00 WIB karena air tanah yang keluarnya sedikit. Tapi sekarang sudah tidak bisa lagi karena mesin pompanya jebol kelamaan digunakan," katanya.

Eni meminta kompensasi pembebasan tagihan rekening mulai Oktober hingga Desember 2016 atas kerugian yang mereka alami.

"Kita minta digratiskan tiga bulan ke depan karena selama air ini mati, kita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan memasak," katanya.

Warga di RT 04 RW 02 Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, Ropiah, (45) mengeluhkan hal yang sama.

"Pengeluaran saya selama ini lumayan juga karena mahal juga kalau membeli air banyak," katanya.

Namun warga setempat telah memperoleh distribusi air manual menggunakan tanki sejak Rabu pagi.

"Kami diminta menyiapkan wadah untuk menampung air bersih. Sekarang PDAM pagi dan sore mengirim air bersih menggunakan mobil tangki," katanya.

Sebelumnya diberitakan, sekitar 100 ribu pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi di Kecamatan Cikarang Utara dan Cikarang Selatan tidak teraliri air bersih akibat kebocoran pipa sejak Sabtu (1/10).

"Terdapat kebocoran pipa PDAM di wilayah Tegal Gede Cikarang Selatan yang mengakibatkan pasokan air berkurang dari situasi normal 380 liter per detik menjadi 360 liter per detik," kata Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim.

Pihaknya hingga kini masih berupaya memperbaiki kebocoran pipa dengan menambal dan menyambung pipa yang rusak.

"Paling cepat tiga sampai empat hari ke depan sudah bisa pulih," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016