Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang telah diusung PDI Perjuangan menjadi bakal calon presiden 2024-2029 mengemukakan memang tidak tahu soal pemilihan tempat deklarasi di Istana Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat.

"Saya juga tidak tahu Kang Bima, bapak, ibu, kenapa saya diumumkan di Batutuils. Apakah karena Bogor suaranya terbanyak di Indonesia (tepuk tangan)," ujarnya saat memberi sambutan dalam acara Sarasehan di Puri Begawan, Kota Bogor, Jumat.

Ganjar pun membalas Bima Arya yang memuji menyandingkan Gubernur Jawa Tengah itu dengan Raja Pakuan Pajajaran Prabu Siliwang dengan guyonan.

"Tapi benar kata beliau tadi, Kang Bima tadi waktu menyampaikan di sini saya perhatikan betul, oke, spiritual-nya oke, ini doktor sekaligus dukun. Maka terima kasih, Kang Bima," ujarnya.

Ganjar pun menyampaikan baru mengevaluasi setelah deklarasi oleh PDI Perjuangan pada tanggal 21 April 2023.

Evaluasi pertama, kata dia, tidak mungkin rasanya, pengumuman menjelang lebaran, dengan isu mudik sedang banyak muncul waktu itu. Maka teman-teman PDI Perjuangan banyak diundang secara daring.

"Undangannya satu waktu itu. Siap-siap kita menjaga arus mudik dan arus balik. Undangannya itu," ucapnya.

Ganjar menuturkan bahwa dengan undangan itu, tidak ada yang menduga, bahkan dirinya sendiri juga sama. Begitupun istrinya tidak tahu kalau Ganjar sedang pergi menjemput Presiden Jokowi.

"Kami jemput Pak Presiden, Pak Jokowi di Solo. Kami berbincang banyak dan kami berdiskusi, salah satunya, kapan ini pengumumannya, begitu. Tidak ada yang tahu," ungkapnya.

Ganjar meyakini kekuatan yang tahu soal waktu dan ketetapan deklarasi dirinya menjadi bakal calon presiden pun hanya Tuhan yang tahu.

"Lalu mulai kita hitung-hitung, bapak, ibu. Kok tanggal-nya 21 April ya, Kartini," imbuhnya.

Menurut Ganjar, Kartini itu perempuan yang revolusioner dan hampir boleh dilihat, Kartini kalau difoto dengan suaminya dia di sebelah kanan.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023