Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Fitri Hudayani, SST, SGz, MKM menyarankan orang-orang untuk menambahkan bahan lain jika ingin membawa bekal nasi dan mie goreng.
"(Mi) dicampur dengan nasi boleh, nggak? Boleh saja. Hanya proporsinya yang harus diatur dan harus ditambah lagi bahan-bahan makanan lain misalnya ditambahkan telur, sayur, dan buah potong," kata Fitri saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Dalam satu wadah bekal, Fitri tidak menyarankan penyajian nasi dan mie goreng dalam satu porsi utuh. Sebaiknya, nasi dan mie goreng disajikan dalam ukuran masing-masing setengah porsi.
Dengan begitu, total karbohidrat harian yang dikonsumsi tidak berlebihan. Apabila konsumsi karbohidrat berlebihan dan terus diakumulasi, kata Fitri, maka lama-kelamaan dapat menimbulkan bahaya yaitu berat badan menjadi berlebih.
"(Misalnya) saya makan nasi satu piring, saya bawa bekalnya juga mi satu bungkus sudah dimasak. Itu dari karbohidratnya pasti akan kelebihan," jelas Fitri.
"Kalau mau kayak gitu, berarti, masing-masing porsinya dikurangi. Kemudian ditambah lauk pauk dan juga sayur dan buahnya," imbuh dia.
Di samping mengandung karbohidrat, menurut Fitri, mie instan memiliki kandungan protein. Akan tetapi, mie instan tidak mengandung sumber serat, lemak yang sedikit, dan vitamin yang tidak lengkap.
Mengingat hal itu, maka penting bagi individu untuk mengisi bekal makanannya dengan sumber gizi lainnya selain karbohidrat seperti telur atau tempe sebagai protein tambahan, sayur-sayuran sebagai sumber serat, serta buah-buahan sebagai sumber vitamin.
Fitri juga tidak menganjurkan mie instan untuk dijadikan sebagai menu bekal makanan setiap hari. Hal ini mengingat bumbu siap saji pada mie instan memiliki kandungan natrium yang cukup tinggi.
"Jadi bukan hanya dari segi jumlah zat gizi makronya seperti karbohidrat, protein, lemak, tetapi juga dari zat gizi mikronya harus diperhatikan. Seperti natrium kan nggak boleh berlebihan," ujar dia.
Saran ini juga berlaku bagi orang tua dalam menyiapkan bekal makanan untuk anak-anaknya. Fitri pun mengingatkan pentingnya memenuhi prinsip gizi seimbang dalam satu porsi bekal antara lain karbohidrat, protein, sayur, dan buah.
"Untuk ibu-ibu yang menyiapkan makanan bekal untuk anak, sama prinsipnya. Gizi seimbang," ujar dia.
"Jangan sampai membawa bekalnya hanya nasi ditambah mie instan saja," pungkas Fitri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saran ahli gizi soal bekal nasi dan mie goreng
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"(Mi) dicampur dengan nasi boleh, nggak? Boleh saja. Hanya proporsinya yang harus diatur dan harus ditambah lagi bahan-bahan makanan lain misalnya ditambahkan telur, sayur, dan buah potong," kata Fitri saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Dalam satu wadah bekal, Fitri tidak menyarankan penyajian nasi dan mie goreng dalam satu porsi utuh. Sebaiknya, nasi dan mie goreng disajikan dalam ukuran masing-masing setengah porsi.
Dengan begitu, total karbohidrat harian yang dikonsumsi tidak berlebihan. Apabila konsumsi karbohidrat berlebihan dan terus diakumulasi, kata Fitri, maka lama-kelamaan dapat menimbulkan bahaya yaitu berat badan menjadi berlebih.
"(Misalnya) saya makan nasi satu piring, saya bawa bekalnya juga mi satu bungkus sudah dimasak. Itu dari karbohidratnya pasti akan kelebihan," jelas Fitri.
"Kalau mau kayak gitu, berarti, masing-masing porsinya dikurangi. Kemudian ditambah lauk pauk dan juga sayur dan buahnya," imbuh dia.
Di samping mengandung karbohidrat, menurut Fitri, mie instan memiliki kandungan protein. Akan tetapi, mie instan tidak mengandung sumber serat, lemak yang sedikit, dan vitamin yang tidak lengkap.
Mengingat hal itu, maka penting bagi individu untuk mengisi bekal makanannya dengan sumber gizi lainnya selain karbohidrat seperti telur atau tempe sebagai protein tambahan, sayur-sayuran sebagai sumber serat, serta buah-buahan sebagai sumber vitamin.
Fitri juga tidak menganjurkan mie instan untuk dijadikan sebagai menu bekal makanan setiap hari. Hal ini mengingat bumbu siap saji pada mie instan memiliki kandungan natrium yang cukup tinggi.
"Jadi bukan hanya dari segi jumlah zat gizi makronya seperti karbohidrat, protein, lemak, tetapi juga dari zat gizi mikronya harus diperhatikan. Seperti natrium kan nggak boleh berlebihan," ujar dia.
Saran ini juga berlaku bagi orang tua dalam menyiapkan bekal makanan untuk anak-anaknya. Fitri pun mengingatkan pentingnya memenuhi prinsip gizi seimbang dalam satu porsi bekal antara lain karbohidrat, protein, sayur, dan buah.
"Untuk ibu-ibu yang menyiapkan makanan bekal untuk anak, sama prinsipnya. Gizi seimbang," ujar dia.
"Jangan sampai membawa bekalnya hanya nasi ditambah mie instan saja," pungkas Fitri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saran ahli gizi soal bekal nasi dan mie goreng
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023