Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mempersiapkan pembangunan kolam retensi baru di Kecamatan Rawalumbu untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi pada setiap musim hujan.

"Banyak aliran kali di Rawalumbu terhambat, sehingga air berbalik ke arah permukiman warga saat volumenya naik disertai intensitas hujan masih tinggi," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Kamis.

Menurut dia, hambatan aliran kali tersebut antara lain diakibatkan adanya tembok penghalang yang dibangun dekat kampus Unversitas Islam 45.

"Tembok ini harusnya ditata sedemikian rupa supaya air mengalir lancar dan tidak justru mengakibatkan terjadinya `backwater` saat hujan deras," ujarnya.

Pemicu banjir di kawasan setempat juga disebabkan terhalangnya aliran air menuju Kalimalang karena bersilangan dengan ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.

Pembuatan kolam retensi penampungan air di Kecamatan Rawalumbu, kata dia, sifatnya hanya penanganan sementara sambil pihaknya menyelesaikan proses penanggulangan banjir secara permanen.

Dikatakan Rahmat, lokasi pembuatan kolam retensi sebagai area serapan air rencananya berada di lahan kosong dekat SDN Sepanjang Jaya 10.

"Semula lahan itu diperuntukkan bagi pendirian Puskesmas, tapi coba dibuat untuk kolam retensi sementara dulu sembari mencari solusi permanennya," katanya.

Selain pembuatan tandon, Rahmat juga menginstruksikan agar saluran air yang ukurannya kecil di lingkungan perumahan warga ditata dan dijaga kondisinya.

Sebelumnya diberitakan, banjir menerjang sejumlah perumahan di Kecamatan Rawalumbu dua hari berturut-turut pada Sabtu (24/9) dan Minggu (25/9) saat hujan deras disertai angin kencang dan petir menerjang Kota Bekasi.

Sejumlah perumahan yang terdampak banjir dengan ketinggian 15-80 cm antara lain Taman Narogong Indah, Perumnas Rawalumbu, Bumi Bekasi Baru, dan lainnya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016