Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur meningkatkan mitigasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba.
"Dari catatan kami, selama periode Januari-Maret 2023, luas lahan terdampak karhutla di NTT yang mencapai 99,06 hektare, lebih banyak di Sumba Timur mencapai 44,68 hektare, sehingga langkah mitigasi perlu ditingkatkan di sana," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo di Kupang, Sabtu.
Ia menyebutkan wilayah lain yang juga mengalami kahutla pada periode yang sama yaitu Kabupaten Manggarai Barat 20,32 ha, Timor Tengah Utara 17,25 ha, Flores Timur 12,52 ha, dan Alor 4,28 ha.
Ambrosius mengatakan, wilayah Sumba Timur lebih banyak terdampak karhutla sehingga upaya mitigasi perlu ditingkatkan terutama melalui edukasi untuk membangun kesadaran warga setempat.
Ambrosius mengatakan musim kemarau di NTT pada 2023 ini diperkirakan akan lebih kering dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Potensi karhutla juga semakin tinggi dan api bisa dengan cepat meluas dengan dukungan angin kencang yang bersifat kering.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Dari catatan kami, selama periode Januari-Maret 2023, luas lahan terdampak karhutla di NTT yang mencapai 99,06 hektare, lebih banyak di Sumba Timur mencapai 44,68 hektare, sehingga langkah mitigasi perlu ditingkatkan di sana," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo di Kupang, Sabtu.
Ia menyebutkan wilayah lain yang juga mengalami kahutla pada periode yang sama yaitu Kabupaten Manggarai Barat 20,32 ha, Timor Tengah Utara 17,25 ha, Flores Timur 12,52 ha, dan Alor 4,28 ha.
Ambrosius mengatakan, wilayah Sumba Timur lebih banyak terdampak karhutla sehingga upaya mitigasi perlu ditingkatkan terutama melalui edukasi untuk membangun kesadaran warga setempat.
Ambrosius mengatakan musim kemarau di NTT pada 2023 ini diperkirakan akan lebih kering dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Potensi karhutla juga semakin tinggi dan api bisa dengan cepat meluas dengan dukungan angin kencang yang bersifat kering.
Editor : Budi Setiawanto
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023