Depok (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat, mendukung penuh industri kreatif di Cinere untuk terus berkembang sehingga bisa memajukan perekonomian warga setempat.
"Saya harap industri kreatif di Cinere bisa maju, karena wilayah tersebut merupakan wilayah dengan indeks pembangunan manusia (IPM) tertinggi kedua di Kota Depok," kata Camat Cinere Eko Herwiyanto di Depok, Senin.
Ia mengatakan, jumlah masyarakat di Kecamatan Cinere cukup tinggi, untuk itu kami akan manfaatkan partisipasi mereka untuk mendorong industri kreatif di wilayah ini agar semakin maju.
Secara umum, lanjutnya di Kecamatan Cinere sendiri industri kreatif yang berkembang dinaungi oleh usaha kuliner dan teknologi informasi (TI).
Maka untuk mendorong kemajuannya, pihaknya terus mendalami dan mempelajari lagi agar lebih maju.
Dalam hal ini, untuk industri kreatif di bidang pertanian tidak ditemui pada Kecamatan Cinere.
"Wilayah ini tidak memiliki potensi untuk mengelola pertanian. Perkembangan industri kreatif di wilayah Cinere dapat terus maju, sehingga mampu membantu pembangunan di Kota Depok.
Dikatakannya warga dapat lebih meningkatkan partisipasinya untuk membantu memajukan industri kreatif di wilayah ini agar perekonomian dan pembangunan di Kota Depok dapat meningkat.
Sebelumnya Ketua Asosiasi Industri Kreatif Depok (AIKD) periode 2013-2016, Ade Supriyatna mengatakan untuk mengembangkan industri kreatif di Kota Depok, Jawa Barat, dibutuhkan inovasi dan kolaborasi sehingga bisa membuat kota berikon belimbing ini bisa menjadi lebih maju.
"Kami mengedepankan inovasi produk dan berharap adanya kolaborasi positif dengan semua pihak untuk semakin memajukan industri kreatif di Kota Depok," katanya.
Inovasi katanya digunakan saat proses kreatif membuat produk dan strategi pemasaran yang dapat mendatangkan omzet besar, sedangkan kolaborasi adalah jika bisa mengombinasikan berbagai unsur untuk menciptakan sesuatu yang baru bagi kemajuan industri kreatif.
"Kolaborasi yang dimaksud yakni adanya sinergi antara akademisi, pemerintah, bisnis yang dapat merangsang wirausaha muda baru, dan kekuatan komunitas dengan jaringan wirausaha baik yang menggeluti hobi maupun yang lahir dari proses kreativitas," katanya.
Dikatakannya banyak peran yang dapat dilakukan keempat unsur tersebut dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif di Depok. Unsur akademisi dapat mendukung perkembangan industri kreatif dengan memasukkan creative thinking and skill ke dalam kurikulum
pendidikan, sehingga akan lahir jiwa-jiwa enterpreneur dan kreativitas membuat sebuah produk mulai dari usia dini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Saya harap industri kreatif di Cinere bisa maju, karena wilayah tersebut merupakan wilayah dengan indeks pembangunan manusia (IPM) tertinggi kedua di Kota Depok," kata Camat Cinere Eko Herwiyanto di Depok, Senin.
Ia mengatakan, jumlah masyarakat di Kecamatan Cinere cukup tinggi, untuk itu kami akan manfaatkan partisipasi mereka untuk mendorong industri kreatif di wilayah ini agar semakin maju.
Secara umum, lanjutnya di Kecamatan Cinere sendiri industri kreatif yang berkembang dinaungi oleh usaha kuliner dan teknologi informasi (TI).
Maka untuk mendorong kemajuannya, pihaknya terus mendalami dan mempelajari lagi agar lebih maju.
Dalam hal ini, untuk industri kreatif di bidang pertanian tidak ditemui pada Kecamatan Cinere.
"Wilayah ini tidak memiliki potensi untuk mengelola pertanian. Perkembangan industri kreatif di wilayah Cinere dapat terus maju, sehingga mampu membantu pembangunan di Kota Depok.
Dikatakannya warga dapat lebih meningkatkan partisipasinya untuk membantu memajukan industri kreatif di wilayah ini agar perekonomian dan pembangunan di Kota Depok dapat meningkat.
Sebelumnya Ketua Asosiasi Industri Kreatif Depok (AIKD) periode 2013-2016, Ade Supriyatna mengatakan untuk mengembangkan industri kreatif di Kota Depok, Jawa Barat, dibutuhkan inovasi dan kolaborasi sehingga bisa membuat kota berikon belimbing ini bisa menjadi lebih maju.
"Kami mengedepankan inovasi produk dan berharap adanya kolaborasi positif dengan semua pihak untuk semakin memajukan industri kreatif di Kota Depok," katanya.
Inovasi katanya digunakan saat proses kreatif membuat produk dan strategi pemasaran yang dapat mendatangkan omzet besar, sedangkan kolaborasi adalah jika bisa mengombinasikan berbagai unsur untuk menciptakan sesuatu yang baru bagi kemajuan industri kreatif.
"Kolaborasi yang dimaksud yakni adanya sinergi antara akademisi, pemerintah, bisnis yang dapat merangsang wirausaha muda baru, dan kekuatan komunitas dengan jaringan wirausaha baik yang menggeluti hobi maupun yang lahir dari proses kreativitas," katanya.
Dikatakannya banyak peran yang dapat dilakukan keempat unsur tersebut dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif di Depok. Unsur akademisi dapat mendukung perkembangan industri kreatif dengan memasukkan creative thinking and skill ke dalam kurikulum
pendidikan, sehingga akan lahir jiwa-jiwa enterpreneur dan kreativitas membuat sebuah produk mulai dari usia dini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016