Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan membanggakan capaian pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang melejit pada momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).
"Kita bangkit dalam menangani pascapandemi serta pertumbuhan ekonomi kita sudah kembali di angka 5 lebih ya dan itu menjadi kebanggaan kita di Hari Kebangkitan Nasional ini," ujarnya saat peringatan Harkitnas di Cibinong, Bogor, Senin.
Ia berharap, Harkitnas menjadi momentum dalam memupuk semangat untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor.
Iwan mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di daerahnya tumbuh secara signifikan setelah terbebas dari gangguan pandemi COVID-19.
"Geliat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor menunjukkan peningkatan yang signifikan pascapandemi COVID-19 melanda," kata Iwan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor Suryanto Putra menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor kini di angka 5,20 persen, setelah anjlok di angka minus 1,77 persen akibat pandemi tahun 2020 dan kembali naik di tahun 2021 menjadi 3,55 persen.
Angka pengangguran menurun, dari sebesar 14,29 persen di tahun 2020 menjadi 12,22 persen di tahun 2021, lalu turun lagi menjadi 10,64 persen pada akhir tahun 2022.
Daya beli masyarakat Kabupaten Bogor juga mengalami peningkatan dua tahun terakhir. Pada 2020 sebesar Rp10,31 juta per tahun per orang, menjadi Rp10,41 juta per tahun per orang pada 2021, dan kembali meningkat menjadi Rp10,86 juta per tahun per orang.
Suryanto menjelaskan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat membuat tingkat kemiskinan di daerahnya mengalami penurunan, dari 8,13 persen pada tahun 2021 menjadi 7,73 persen pada akhir 2022.
"Bahkan di tahun 2022 (angka kemiskinan) Kabupaten Bogor berada di urutan ke-11 dari 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat," kata Suryanto.
Angka kemiskinan Kabupaten Bogor tersebut berada di bawah angka rata-rata kemiskinan Provinsi Jawa Barat yang tercatat sebesar 8,06 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Kita bangkit dalam menangani pascapandemi serta pertumbuhan ekonomi kita sudah kembali di angka 5 lebih ya dan itu menjadi kebanggaan kita di Hari Kebangkitan Nasional ini," ujarnya saat peringatan Harkitnas di Cibinong, Bogor, Senin.
Ia berharap, Harkitnas menjadi momentum dalam memupuk semangat untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor.
Iwan mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di daerahnya tumbuh secara signifikan setelah terbebas dari gangguan pandemi COVID-19.
"Geliat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor menunjukkan peningkatan yang signifikan pascapandemi COVID-19 melanda," kata Iwan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor Suryanto Putra menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor kini di angka 5,20 persen, setelah anjlok di angka minus 1,77 persen akibat pandemi tahun 2020 dan kembali naik di tahun 2021 menjadi 3,55 persen.
Angka pengangguran menurun, dari sebesar 14,29 persen di tahun 2020 menjadi 12,22 persen di tahun 2021, lalu turun lagi menjadi 10,64 persen pada akhir tahun 2022.
Daya beli masyarakat Kabupaten Bogor juga mengalami peningkatan dua tahun terakhir. Pada 2020 sebesar Rp10,31 juta per tahun per orang, menjadi Rp10,41 juta per tahun per orang pada 2021, dan kembali meningkat menjadi Rp10,86 juta per tahun per orang.
Suryanto menjelaskan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat membuat tingkat kemiskinan di daerahnya mengalami penurunan, dari 8,13 persen pada tahun 2021 menjadi 7,73 persen pada akhir 2022.
"Bahkan di tahun 2022 (angka kemiskinan) Kabupaten Bogor berada di urutan ke-11 dari 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat," kata Suryanto.
Angka kemiskinan Kabupaten Bogor tersebut berada di bawah angka rata-rata kemiskinan Provinsi Jawa Barat yang tercatat sebesar 8,06 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023