Produsen sigaret kretek tangan (SKT) PT Nojorono Tobacco International (NTI) mengeluarkan inovasi terbarunya Saroja bagi penikmat produk lintingan tembakau.

"Mengusung nilai F.A.I.T.H (Fraternity, Accountability, Innovation, Trustworthy, dan High Performance) yang senantiasa dijalankan oleh PT NTI, Saroja muncul sebagai salah satu produk SKT inovatif dengan kualitas terbaik. Relevan dengan kondisi pasar SKT saat ini, Saroja menawarkan selera membumi, dengan banderol harga yang cukup kompetitif di kelasnya," kata Managing Director PT.NTI. Arief Goenadibrata dalam keterangannya, Rabu.

Perusahaan asal Kota Kudus, Jawa Tengah ini mempunyai pengalaman dengan menghasilkan rokok kretek sejak 1932 dan merupakan satu dari sekian pelopor rokok kretek lokal yang terus eksis hingga saat ini. 

Dari bendera PT. NTI, masyarakat mengenal Minak Djinggo dan Clas Mild yang menjadi produk pilihan konsumen di segmennya masing-masing. 

Wujud nyata Nojorono Kudus mengaktualisasikan semangat inovasi, salah satunya dengan menghadirkan produk SKT terbaru yang diberi nama Saroja pada pertengahan tahun ini.

Pemilihan nama Saroja juga sarat akan makna filosofis. Diambil dari istilah tata bahasa Jawa “Tembung Saroja” yang setiap katanya saling menguatkan arti makna. Saroja memiliki makna filosofi paduan kata “urip urup” yang berarti hidup yang menghidupi dari sisi bisnis, sejalan dengan misi Nojorono Kudus dalam mengimplementasikan visinya sebagai perusahaan yang mampu untuk hidup dan menghidupi sekitarnya. 

'Dalam konteks citra merek, Saroja memberikan nilai ganda bagi konsumen, yakni cita rasa terbaik dengan harga kompetitif," katanya.

Sementara itu Brand Manager PT Nojorono Tobacco International Christina Mirgayawati meyakini bahwa, kemasan cita rasa berkualitas dengan harga bersahabat yang disuguhkan Saroja, akan memenuhi kriteria kebutuhan mayoritas perokok SKT di Indonesia. 

Klaim tersebut berasal dari data retail audit industri sigaret year-to-date tanah air tahun 2023 paparan AC Nielsen.

"Berdasarkan paparan data yang kami peroleh, perokok masa kini cenderung mencari rokok yang ‘mengenyangkan’ namun tetap dengan banderol harga kompetitif. Saroja yang menyasar segmen pasar dewasa muda, diyakini mampu memenuhi dua keinginan pasar tersebut,” terang Christina.

Daniel Halim selaku Product Development Department Head PT Nojorono Tobacco International turut menambahkan, Saroja merupakan inovasi produk kategori SKT yang telah dipersiapkan dengan matang sejak tahun lalu silam. 

"Nojorono Kudus senantiasa melahirkan inovasi produk tanpa sedikitpun mengesampingkan kualitas bahan baku untuk menciptakan rasa terbaik. Dengan didukung penggunaan alat giling inovatif yang telah memenuhi standar industri rokok saat ini, Saroja diharapkan mampu memenuhi dua keinginan pasar tersebut," demikian Daniel. 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023