Sukabumi (Antara Megapolitan) - Sekitar 48 persen buah dan florikultura atau tanaman bunga nasional, dipasok dari sejumlah daerah di wilayah Provinsi Jawa Barat.

"Beberapa daerah yang menjadi pemasok buah dan florikultura tersebut seperti Sukabumi, Cianjur, Bogor dan Bandung," kata Direktur Buah dan Florikultura, Sarwo Edhy di sela Jambore Florikultura II di Kawasan Agribisnis Florikultura Langensari, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, berbeda dengan daerah lain, Jabar yang merupakan daerah penghasil kedua komoditi tersebut tidak hanya untuk kebutuhan lokal saja, tetapi juga untuk nasional bahkan banyak yang diekspor.

Namun, untuk daerah lain walaupun banyak petaninya tetapi hanya sebatas memenuhi kebutuhan daerahnya saja. Sehingga yang membedakan adalah kapasitas produksi dan kualitas yang dihasilkan oleh petani Jabar.

Perkembangan pertanian florikultura dan buah di Indonesia saat ini cukup bagus, karena usaha tersebut mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Sehingga pihaknya terus berupaya mendorong petani untuk selalu mengembangkan usahanya tersebut.

"Walaupun hanya menggunakan modal yang tidak terlalu banyak, tetapi kami apresiasi petani Jabar mampu membudidaya hingga memasok ke wilayah Jakarta bahkan ekspor dan dilihat neraca perdagangannya surplus Rp143 miliar," tambah Edhy.

Sementara itu Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengatakan florikultura merupakan komoditas pertanian utama Kabupaten Sukabumi dan mampu bersaing di pasar domestik, regional maupun internasional.

Bahkan, ia juga menargetkan daerah yang dipimpinnya ini harus menjadi sentra bunga dan kuantitas ekspor yang salah satunya bunga Dracaena harus lebih ditingkatkan.

"Ke depannya tidak hanya Dracaena saja yang diekspor ke luar negeri, tapi harus diikuti dengan bunga-bunga lain seperti krisan, sedap malam dan lain-lain," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016