Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah meluncurkan sebuah aplikasi bernama Sistem Informasi Peringatan Dini Pengendalian Penduduk (Siperindu) sebagai inovasi untuk menjaga penduduk Indonesia dapat tumbuh seimbang.

“Aplikasi Siperindu menjadi alat bantu bagi berbagai elemen, baik pemerintah maupun masyarakat terkait situasi kependudukan dan informasi terkini tentang kependudukan,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu

Mardalena menuturkan pengendalian penduduk merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan di setiap negara, seperti halnya Indonesia yang kini sedang bersiap menghadapi bonus demografi.

Baca juga: BKKBN : Keluarga berkualitas jadi kunci utama capai target SGDs tahun 2030

Selain memberikan informasi terkini dari situasi penduduk di Indonesia, Siperindu yang dihadirkan melalui Direktorat Analisis Dampak Kependudukan BKKBN sejak 2020 lalu, juga bermanfaat dalam memberikan rekomendasi kebijakan ataupun membentuk kesiapsiagaan pemerintah untuk menjaga keseimbangan penduduk.

Dengan model solusi strategis Peringatan Dini Pengendalian Penduduk yang menggunakan paramater Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) diaplikasikan ke dalam aplikasi Siperindu.

Lebih lanjut Mardalena mengatakan sepanjang tahun 2021, Aplikasi Siperindu ini sudah dioperasionalkan secara online sebagai alat bantu bagi pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaan Sistem Peringatan Dini Pengendalian Penduduk.

Baca juga: BKKBN: Bank makanan alternatif kurangi stunting dan makanan terbuang di TPA

“Dalam operasional perdana Siperindu sepanjang tahun 2021 telah memberikan manfaat yang sangat baik, sehingga kegiatan fasilitasi pembinaan serta pelaporan pelaksanaan sistem peringatan dini pengendalian penduduk dari pemerintah kepada pemerintah daerah di seluruh Indonesia, dapat terselenggara dengan baik dan memenuhi target yang sudah ditetapkan,” katanya.

Dalam dua tahun terakhir, aplikasi terus dikembangkan melalui berbagai saran dan perbaikan baik dari aspek permodelan hingga penyesuaian indikator-indikator yang lebih bisa diukur setiap tahunnya.

Kini uji coba Siperindu sudah bisa untuk mengetahui hasil pengembangan model dan penyempurnaan alat bantu peringatan dini pengendalian penduduk, yang dilakukan di tiga provinsi yakni Provinsi Jawa Barat, Lampung dan Riau pada pekan lalu.

Baca juga: BKKBN: Kehadiran bank makanan di masjid bukti jadi nyata warga peduli entaskan stunting

Terkait dengan target untuk tahun 2023 ini, BKKBN menargetkan Sistem Peringatan Dini Pengendalian Penduduk diterapkan di satu provinsi dan lima kabupaten/kota.

“Program ini nantinya akan bermuara pada satu tujuan, yaitu bagaimana menciptakan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan berkualitas,” ujar Mardalena.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023