Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah meningkatkan upaya mitigasi bencana alam guna menghadapi cuaca ekstrem sejak beberapa hari terakhir di daerah tersebut.
"Cuaca saat ini tidak bersahabat, kami terus meningkatkan koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin di Cibinong, Bogor, Senin.
Hal itu juga sudah ia tekankan kepada jajaran aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Bogor saat apel pagi.
Pihaknya terus memantau dan memastikan kesiapan peralatan dan personel dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Baca juga: DPRD Kabupaten Bogor dorong Pemkab tingkatkan intensitas mitigasi bencana
“Karena berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga menginventarisasi daerah rawan bencana untuk mitigasi yang lebih intensif saat cuaca ekstrem.
“Meningkatkan kerja sama secara sinergis situasi di lapangan. Pantau juga perkembangannya, lapor setiap minggu, jangan lupa tugas kita melayani masyarakat Kabupaten Bogor, kita digaji rakyat,” kata Burhanudin.
Sebelumnya, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan telah menetapkan status tanggap darurat bencana di daerah itu setelah Kabupaten Bogor dilanda bencana Senin (24/4) lalu.
Baca juga: Ketua DPRD Bogor dorong pembuatan peta mitigasi bencana
BPBD Kabupaten Bogor saat itu mencatat bencana alam mulai dari banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga tanah longsor terjadi di 15 desa dalam satu hari.
Peristiwa banjir terjadi di tujuh desa, yaitu Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, dan Desa Bojong, Kecamatan Tenjo.
Lalu, di Kecamatan Jasinga, banjir terjadi di tiga desa, yakni Kalongsawah, Koleang, dan Sipak.
Baca juga: Ancaman bencana di Bogor diprediksi tahun ini berlanjut hingga April
Kemudian, longsor terjadi di tujuh desa, yakni Desa Sukajaya di Kecamatan Tamansari, Desa Cidudeg di Kecamatan Cigudeg, Desa Purasari di Kecamatan Leuwiliang, Desa Kalongliud dan Desa Pangkaljaya di Kecamatan Nanggung, serta Desa Urug dan Desa Harkatjaya di Kecamatan Sukajaya.
Bencana alam angin kencang terjadi di tiga desa, yakni Desa Nanggewer, Kecamatan Cibinong, serta Desa Cidudeg dan Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg.
Terakhir, terjadi bencana alam pergeseran tanah di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Cuaca saat ini tidak bersahabat, kami terus meningkatkan koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin di Cibinong, Bogor, Senin.
Hal itu juga sudah ia tekankan kepada jajaran aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Bogor saat apel pagi.
Pihaknya terus memantau dan memastikan kesiapan peralatan dan personel dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Baca juga: DPRD Kabupaten Bogor dorong Pemkab tingkatkan intensitas mitigasi bencana
“Karena berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga menginventarisasi daerah rawan bencana untuk mitigasi yang lebih intensif saat cuaca ekstrem.
“Meningkatkan kerja sama secara sinergis situasi di lapangan. Pantau juga perkembangannya, lapor setiap minggu, jangan lupa tugas kita melayani masyarakat Kabupaten Bogor, kita digaji rakyat,” kata Burhanudin.
Sebelumnya, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan telah menetapkan status tanggap darurat bencana di daerah itu setelah Kabupaten Bogor dilanda bencana Senin (24/4) lalu.
Baca juga: Ketua DPRD Bogor dorong pembuatan peta mitigasi bencana
BPBD Kabupaten Bogor saat itu mencatat bencana alam mulai dari banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga tanah longsor terjadi di 15 desa dalam satu hari.
Peristiwa banjir terjadi di tujuh desa, yaitu Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, dan Desa Bojong, Kecamatan Tenjo.
Lalu, di Kecamatan Jasinga, banjir terjadi di tiga desa, yakni Kalongsawah, Koleang, dan Sipak.
Baca juga: Ancaman bencana di Bogor diprediksi tahun ini berlanjut hingga April
Kemudian, longsor terjadi di tujuh desa, yakni Desa Sukajaya di Kecamatan Tamansari, Desa Cidudeg di Kecamatan Cigudeg, Desa Purasari di Kecamatan Leuwiliang, Desa Kalongliud dan Desa Pangkaljaya di Kecamatan Nanggung, serta Desa Urug dan Desa Harkatjaya di Kecamatan Sukajaya.
Bencana alam angin kencang terjadi di tiga desa, yakni Desa Nanggewer, Kecamatan Cibinong, serta Desa Cidudeg dan Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg.
Terakhir, terjadi bencana alam pergeseran tanah di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023