Bogor (Antara Megapolitan) - Kementerian Kesehatan menjadikan Kota Bogor, Jawa Barat sebagai kota percontohan dalam kegiatan diklat dan pelatihan kepemimpinan pejabat eselon IV, karena dinilai banyak memiliki inovasi.
"Kami mencari organisasi perangkat daerah yang bisa menjadi percontohan yang bagus dalam Diklatpim pejabat eselon IV Kemenkes," kata Kepala Balai Pelatihan Kementerian Kesehatan, Asep Zaenal Mustama, di Balai Kota Bogor, Selasa.
Ia mengatakan, Diklatpim pejabat eselon IV Kemenkes diikuti sebanyak 24 peserta. Mereka melakukan kunjungan dalam melihat inovasi pelaksanaan pembangunan di Pemerintah Kota Bogor.
Rombongan peserta dibawa mengunjungi tiga organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Bogor yakni Kantor Komunikasi dan Informatika, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT-PM) dan PDAM Tirta Pakuan.
"Tujuan dari kegiatan ini karena eselon IV merupakan ujung tombak dalam pengambilan kebijakan," katanya.
Ia menyebutkan, sudah ada dua angkatan Diklatpim Kemenkes yang melakukan kunjungan ke sejumlah daerah untuk melihat inovasi pelaksanaan pembangunan yakni di Kota Bogor dan Kabupaten Purwakarta.
Kota Bogor terpilih sebagai pemda yang dikunjungi rombongan Diklatpim ketiga, untuk melihat apa saja inovasi yang sudah dibuat terkait kepemimpinan di Kota Bogor. Para peserta, harus membuat rencana proyek perubahan ATM (amati, tiru dan modifikasi) berdasarkan sistem yang ada di Kota Bogor, dan selanjutnya diaplikasikan di kementerian kesehatan.
Dalam kegiatan ini peserta diminta menilai sejauh mana pemahaman dan penyerapan ilmu kepemimpinan yang didapat selama diklat. Selanjutnya akan diberikan tes dari para penguji untuk menentukan peserta yang lolos atau tidak.
"Harapannya banyak inovasi yang dapat diterapkan di kementerian yang ditransfer dari Kota Bogor," katanya.
Kehadiran peserta Diklatpim Pejabat Eselon IV Kemenkes diterima langsung oleh Wali Kota Bima Arya Sugiarto yang menyampaikan diklat kepemimpinan sangat penting bagi para ASN.
"Dengan segala kelebihan dan kekurangan Kota Bogor, kita siap berbagi informasi serta ilmu. Yang jelas inovasi yang ada di Kota Bogor tidak lepas dari dukungan warga, karena dukungan sosial lebih penting daripada modal uang," kata Bima.
Bima menambahkan, inovasi harus dikomunikasikan dan juga harus mendapat dukungan dari warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Kami mencari organisasi perangkat daerah yang bisa menjadi percontohan yang bagus dalam Diklatpim pejabat eselon IV Kemenkes," kata Kepala Balai Pelatihan Kementerian Kesehatan, Asep Zaenal Mustama, di Balai Kota Bogor, Selasa.
Ia mengatakan, Diklatpim pejabat eselon IV Kemenkes diikuti sebanyak 24 peserta. Mereka melakukan kunjungan dalam melihat inovasi pelaksanaan pembangunan di Pemerintah Kota Bogor.
Rombongan peserta dibawa mengunjungi tiga organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Bogor yakni Kantor Komunikasi dan Informatika, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT-PM) dan PDAM Tirta Pakuan.
"Tujuan dari kegiatan ini karena eselon IV merupakan ujung tombak dalam pengambilan kebijakan," katanya.
Ia menyebutkan, sudah ada dua angkatan Diklatpim Kemenkes yang melakukan kunjungan ke sejumlah daerah untuk melihat inovasi pelaksanaan pembangunan yakni di Kota Bogor dan Kabupaten Purwakarta.
Kota Bogor terpilih sebagai pemda yang dikunjungi rombongan Diklatpim ketiga, untuk melihat apa saja inovasi yang sudah dibuat terkait kepemimpinan di Kota Bogor. Para peserta, harus membuat rencana proyek perubahan ATM (amati, tiru dan modifikasi) berdasarkan sistem yang ada di Kota Bogor, dan selanjutnya diaplikasikan di kementerian kesehatan.
Dalam kegiatan ini peserta diminta menilai sejauh mana pemahaman dan penyerapan ilmu kepemimpinan yang didapat selama diklat. Selanjutnya akan diberikan tes dari para penguji untuk menentukan peserta yang lolos atau tidak.
"Harapannya banyak inovasi yang dapat diterapkan di kementerian yang ditransfer dari Kota Bogor," katanya.
Kehadiran peserta Diklatpim Pejabat Eselon IV Kemenkes diterima langsung oleh Wali Kota Bima Arya Sugiarto yang menyampaikan diklat kepemimpinan sangat penting bagi para ASN.
"Dengan segala kelebihan dan kekurangan Kota Bogor, kita siap berbagi informasi serta ilmu. Yang jelas inovasi yang ada di Kota Bogor tidak lepas dari dukungan warga, karena dukungan sosial lebih penting daripada modal uang," kata Bima.
Bima menambahkan, inovasi harus dikomunikasikan dan juga harus mendapat dukungan dari warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016