Alumnus SSEAYP (The Ship for Southeast Asian Youth Programme)-Jepang atau Program Pertukaran Pemuda ASEAN yang diprakarsai Jepang tahun 2009 Aep Saepudin Muhtar berharap penyelenggaraan KTT ASEAN dapat mendorong pemuda berwawasan regional hingga global.

Pria yang akrab disapa Gus Udin ini saat ditemui di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, mengaku ingin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang akan berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei 2023, dapat meningkatkan taraf pendidikan di Indonesia dan 10 negara anggota ASEAN lainnya.

"Tentunya harus mendorong peningkatan kualitas peserta didik baik siswa maupun mahasiswa untuk berwawasan regional dan global," ujar mantan pengurus Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Malaysia itu.

Gus Udin yang membidangi pendidikan saat mengikuti program SSEAYP, mengusulkan beberapa solusi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bisa dibahas dalam KTT ASEAN. Salah satunya mendorong pemerintah untuk terus menggalakkan pertukaran pemuda ataupun pertukaran pelajar.

Kemudian, mendorong kegiatan-kegiatan pendidikan yang sifatnya bersinergi antara satu negara dengan negara lain, dibantu dengan teknologi yang memungkinkan untuk pelaksanaannya secara jarak jauh.

"Tentunya ini bisa mendorong juga bagaimana nantinya kerja sama satu kampus dengan yang lain, salah satunya double degree. Misalkan mahasiswa UGM itu juga bisa mengambil S1 di kampus IIUM Malaysia". kata Gus Udin yang juga aktif sebagai dosen di Universitas Djuanda Bogor.

Menurutnya, program tersebut dapat dilengkapi dengan persyaratan seperti wajib belajar di kampus Indonesia beberapa semester, dan sisanya melanjutkan pembelajaran di kampus lain negara ASEAN yang bekerja sama.

"Ini juga dalam rangka untuk memudahkan kerja sama di bidang pendidikan. Yang pasti bagaimana mendorong peserta didik mahasiswa maupun siswa untuk meningkatkan wawasan regional dan globalnya," papar kandidat Doktor Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu.

Ia menggarisbawahi, ketika Indonesia menjadi tuan rumah, penyelenggaraan KTT ASEAN, maka Indonesia harus mendorong untuk memberikan ruang yang luas bagi pihak NGO untuk turut serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di negara-negara ASEAN.


Wakili Indonesia di SSEAYP tahun 2009

Gus Udin yang berdomisili di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mewakili Indonesia sebagai peserta SSEAYP tahun 2009.

SSEAYP diambil nama dari sebuah kapal milik pemerintahan Jepang. Jepang mengadakan kerja sama dengan ASEAN. Masing-masing anggota ASEAN mengirimkan 30 perwakilan mahasiswanya untuk berlayar bersama mengarungi wilayah Asia dan singgah di negara-negara yang berpartisipasi dalam SSEAYP selama tiga bulan.

Ia merupakan salah satu pendaftar yang lolos seleksi untuk menjadi 28 peserta asal Indonesia di angkatan ke-36. Masing-masing negara mengikut sertakan 28 peserta, khusus negara Jepang saat itu pesertanya lebih banyak.

"Program kapal pemuda ASEAN ini di Indonesia hanya 28 orang, meski jumlah provinsinya lebih dari itu, tetap diambil 28 orang. Itu melalui seleksi dari tingkat kabupaten, kemudian provinsi dan diantarkan ke pusat," kata Gus Udin.

SSEAYP merupakan program pertukaran pemuda Asia Tenggara-Jepang yang berlangsung dari tahun 1974. Program yang diselenggarakan oleh Pemerintah Jepang ini bagian dari upaya negara tersebut membina kerja sama dengan ASEAN.

"Kemudian sekarang sudah berjalan hampir 49 tahun lebih, ini merupakan program mutual understanding, baik di bidang ekonomi di bidang sosial, budaya, dan pendidikan," paparnya.

Selama 53 hari pelaksanaan program pertukaran pemuda, para peserta dikarantina dalam sebuah kapal untuk melaksanakan serangkaian kegiatan pelatihan, diskusi, hingga menganalisa suatu permasalahan.

"Saya saat menjadi peserta itu fokus di bidang pendidikan, pengembangan pendidikan termasuk strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia dan negara ASEAN lainnya," kata Gus Udin.

Baca juga: Kabupaten Bekasi buka lebar pintu sebagai destinasi investasi Negara ASEAN

Baca juga: Sukabumi berharap perekonomian daerah terdongkrak KTT ASEAN 2023

Baca juga: ASEAN dan pentingnya rasa terikat dalam konsensus

Baca juga: SEAMEO Biotrop: Isu keanekaragaman hayati penting pada KTT ASEAN

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023