Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Warga Desa Setiadarma, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengeluhkan terkait beras miskin (raskin) yang berkualitas buruk sehingga banyak warga yang tidak mengambilnya.

"Akibat buruknya kualitas beras, banyak warga yang mengetahui informasi pembagian beras miskin, maka memilih tidak mengambil raskin yang disediakan di Kantor Desa Setiadarma," kata Kepala Desa Setiadarma, Nunung di Cikarang, Selasa.

Menurut dia kejadian ini baru yang pertama kalinya, beras kualitas buruk masuk ke desa ini. Akibat kualitas yang buruk, pesananannya kurang lebih sebanyak 74 karung raskin, harus tersisa di Kantor Desa sebanyak 14 karung.

Dikarenakan, sejumlah warga yang enggan mengambil raskin dan memulangkan beras yang sudah dibeli beberapa kali.

"Saya juga bingung dengan kondisi beras raskin saat ini. Dalam pengantarannya pun memang tidak bisa dilihat langsung kualitas berasnya. Lantaran, pengiriman berasnya dilakukan malam hari," katanya.

Menanggapi hal tersebut Kepala Bulog Wilayah Karawang Bekasi, Abdul Basit membantah jika kualitas raskin selalu buruk, dan terkesan tidak layak konsumsi.

"Kalau untuk raskin kan semua stok pasti dikeluarkan, tapi tergantung data. Yang mana masuk duluan akan dikeluarkan ke wilayah Bekasi," katanya.

Ia menambahkan bila ada warga yang menerima beras dengan kualitas tidak layak, maka untuk bersikap koperatif melaporkan kepada kantor Bulog setempat dan akan dilakukan penggantian.

Dalam pengolahan beras raskin ini sesuai dengan data yang tersiar, pada barang masuk terlebih dahulu. Sedangkan untuk kwalitas beras yang dimaksud warga sulit untuk dilacak, dikarenakan penimbunan hasil beras dari petani hanya dilakukan secara global.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016