Purwakarta (Antara Megapolitan) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, Jabar, menyatakan populasi hewan ternak jenis domba di daerah tersebut mengalami surplus, sehingga Purwakarta mampu menyumbang kebutuhan domba di Jawa Barat.

"Jumlah domba di Purwakarta sudah melebihi total jumlah penduduk, jadi bisa dikategorikan surplus populasi domba di Purwakarta," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan dan Perikanan setempat Ita Sriwuryusturati, di Purwakarta, Senin.

Ia mengatakan, jumlah penduduk Purwakarta sesuai data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat mencapai 960.000 jiwa. Sedangkan jumlah populasi domba di Purwakarta mencapai 1 juta ekor.

Seiring dengan tingginya populasi domba itu, maka Purwakarta bisa menyumbang 10 persen kebutuhan domba di Jawa Barat. Saat ini ada sekitar 10 juta populasi domba di Jawa Barat.

Ita memastikan, dari segi kuantitas dan kualitas, domba hasil ternak masyarakat Purwakarta bisa bersaing dengan domba yang dihasilkan dari daerah lain. Bahkan Purwakarta sudah meraih juara ketiga kontes ternak domba tingkat nasional kategori ratu bibit.

Sebelumnya hanya Garut dan Kabupaten Bandung yang selalu mendominasi dunia peternakan di Jawa Barat. Kini, Purwakarta dengan wilayah yang tidak terlalu luas mampu masuk nominasi di bidang peternakan.

Hal itu tidak terlepas dari kebijakan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang menargetkan Purwakarta sebagai daerah penghasil ternak utama di Jawa Barat. Target itu diharapkan bisa tercapai dengan Program Pengembangan Peternakan Purwakarta.

Ia menyatakan, saat ini Purwakarta memiliki program unggulan lanjutan, yakni pengembangan Domba Garwa (Garut - Wanayasa). Program ini turut mendapat advokasi khusus dari Universitas Padjadjaran Bandung.

"Pengembangan Domba Garwa masih terus berlangsung. Progresnya sangat bagus. Selain masyarakat dan anak-anak usia sekolah, program ini melibatkan kalangan akademisi dari Universitas Padjadjaran, sampai hari ini sudah ada ratusan domba Garwa," katanya.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan pengembangan ternak yang dia lakukan di daerahnya sudah terintegrasi dengan program pendidikan berbasis karakter dan lingkungan.

Dedi yang sejak remaja menjadi penggembala domba ini mengaku akan tetap memprioritaskan peternakan hingga jelang akhir tugasnya tahun 2018.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016