Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, akan menggelar rapat membahas kebencanaan pada hari pertama masuk kerja, Rabu (26/4), setelah libur Lebaran 2023.
"Besok (Rabu, 26/4) kita jadwalkan rapat penanganan bencana dengan seluruh stakeholder terkait. Hari ini petugas masih bersiaga di lapangan untuk membantu warga dan berjaga-jaga di lokasi bencana," kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan di Bogor, Selasa.
Ia juga mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Bogor agar tidak bolos kerja pada hari pertama masuk kerja, sehingga pelayanan publik bisa berjalan optimal.
"Saya berharap setelah masuk kerja tidak ada yang absen. Kita siap melayani masyarakat pada hari kerja pertama, sehingga pelayanan tidak terhambat dengan kegiatan-kegiatan mudik," ujarnya.
Baca juga: Terjadi bencana alam, Plt Bupati Bogor segera tetapkan status tanggap darurat bencana
Iwan mengatakan segera menetapkan Kabupaten Bogor berstatus tanggap darurat bencana setelah daerahnya dilanda bencana alam pada Senin (24/4) petang.
"Saya sudah menginstruksikan BPBD mencatat seluruh kerugian materil dan non-materil atas bencana yang terjadi kemarin. Setelah itu mengeluarkan status tanggap darurat bencana," kata Iwan.
Menurut dia, status tanggap darurat tersebut agar penanganan pascabencana bisa dilakukan lebih cepat dan maksimal, seperti dukungan anggaran dari APBD.
Iwan menjelaskan, saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor masih mendata dampak dan kerugian yang disebabkan bencana alam.
Baca juga: BPBD Bogor: 22 bencana alam terjadi selama Februari 2023
Ia juga mengimbau masyarakat termasuk wisatawan agar selalu berhati-hati, terlebih di lokasi-lokasi rawan bencana.
"Hati-hati cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Masyarakat, wisatawan yang sedang berlibur juga tak boleh lengah. Kita semua harus waspada untuk meminimalisasi potensi dampak bencana," tuturnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Asep Sulaeman mengatakan sudah menerima langsung instruksi dari Plt Bupati Bogor tersebut. Saat ini, kata dia, tim masih terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan lintas sektor untuk menghitung kerugian akibat bencana.
"Pak Plt Bupati menginstruksikan langsung untuk gerak cepat penanganan bencana ini. Saat ini tim siaga di lapangan dan berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinsos, DPKPP, PUPR, dan lainnya," kata dia.
Baca juga: Enam korban hanyut di tiga lokasi bencana Bogor sudah berhasil ditemukan
Ia menjelaskan, cuaca ekstrem yang terjadi pada H+2 Lebaran mengakibatkan sejumlah bencana di beberapa lokasi di Kabupaten Bogor. Setidaknya, dari laporan sementara, ada lima kecamatan yang diterjang bencana.
"Dari timur itu ada pergerakan tanah di Sukamakmur dan longsor di Babakanmandang. Selain itu, ada juga banjir bandang di wilayah barat seperti Leuwisadeng, Jasinga, dan Sukajaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Besok (Rabu, 26/4) kita jadwalkan rapat penanganan bencana dengan seluruh stakeholder terkait. Hari ini petugas masih bersiaga di lapangan untuk membantu warga dan berjaga-jaga di lokasi bencana," kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan di Bogor, Selasa.
Ia juga mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Bogor agar tidak bolos kerja pada hari pertama masuk kerja, sehingga pelayanan publik bisa berjalan optimal.
"Saya berharap setelah masuk kerja tidak ada yang absen. Kita siap melayani masyarakat pada hari kerja pertama, sehingga pelayanan tidak terhambat dengan kegiatan-kegiatan mudik," ujarnya.
Baca juga: Terjadi bencana alam, Plt Bupati Bogor segera tetapkan status tanggap darurat bencana
Iwan mengatakan segera menetapkan Kabupaten Bogor berstatus tanggap darurat bencana setelah daerahnya dilanda bencana alam pada Senin (24/4) petang.
"Saya sudah menginstruksikan BPBD mencatat seluruh kerugian materil dan non-materil atas bencana yang terjadi kemarin. Setelah itu mengeluarkan status tanggap darurat bencana," kata Iwan.
Menurut dia, status tanggap darurat tersebut agar penanganan pascabencana bisa dilakukan lebih cepat dan maksimal, seperti dukungan anggaran dari APBD.
Iwan menjelaskan, saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor masih mendata dampak dan kerugian yang disebabkan bencana alam.
Baca juga: BPBD Bogor: 22 bencana alam terjadi selama Februari 2023
Ia juga mengimbau masyarakat termasuk wisatawan agar selalu berhati-hati, terlebih di lokasi-lokasi rawan bencana.
"Hati-hati cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Masyarakat, wisatawan yang sedang berlibur juga tak boleh lengah. Kita semua harus waspada untuk meminimalisasi potensi dampak bencana," tuturnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Asep Sulaeman mengatakan sudah menerima langsung instruksi dari Plt Bupati Bogor tersebut. Saat ini, kata dia, tim masih terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan lintas sektor untuk menghitung kerugian akibat bencana.
"Pak Plt Bupati menginstruksikan langsung untuk gerak cepat penanganan bencana ini. Saat ini tim siaga di lapangan dan berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinsos, DPKPP, PUPR, dan lainnya," kata dia.
Baca juga: Enam korban hanyut di tiga lokasi bencana Bogor sudah berhasil ditemukan
Ia menjelaskan, cuaca ekstrem yang terjadi pada H+2 Lebaran mengakibatkan sejumlah bencana di beberapa lokasi di Kabupaten Bogor. Setidaknya, dari laporan sementara, ada lima kecamatan yang diterjang bencana.
"Dari timur itu ada pergerakan tanah di Sukamakmur dan longsor di Babakanmandang. Selain itu, ada juga banjir bandang di wilayah barat seperti Leuwisadeng, Jasinga, dan Sukajaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023