Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya alias Kang AW rela keluar dari Partai Demokrat dan melepas jabatannya sebagai anggota dewan untuk bergabung dengan Partai NasDem.
"Pada tanggal ganjil, 27 Ramadan ini, saya sudah memutuskan sikap politik saya bergabung dengan partai NasDem," kata Kang AW saat konferensi pers di Kantor DPD Partai NasDem Kabupaten Bogor, Selasa.
Ia juga memastikan bahwa seluruh relawannya yang tergabung dalam Barisan Relawan Asep Wahyuwijaya (Balawa) berpindah dukungan dari Partai Demokrat ke Partai NasDem.
"Saya meminta dengan kerendahan hati kepada saudara saya, kerabat saya, sahabat saya seluruh relawan dan simpatisan saya, mari kita hijrah kepada partai NasDem, menangkan 2024," kata Kang AW.
Baca juga: Anggota DPRD Jabar Asep Wahyuwijaya mundur dari Demokrat
Kang AW tercatat meraih sebanyak 60.402 suara pada kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu. Raihan suara itu merupakan salah satu raihan suara tertinggi untuk mendapatkan kursi DPRD Provinsi Jawa Barat di daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor.
Legislator asal Kabupaten Bogor itu resmi mengundurkan diri dari Partai Demokrat pada Jumat (14/4) setelah lama berseteru dengan Anton Suratto yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Jabar.
Ketegangan kedua tokoh tersebut memuncak sejak Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Jawa Barat, pada Februari 2022. AW menilai, berjalannya Musda itu jauh dari nilai-nilai demokrasi yang semestinya dianut partai berlambang bintang mercy tersebut.
Baca juga: Anggota DPRD Jabar ungkapkan Bankeu Provinsi untuk Bogor kian menyusut pada 2023
"Dari Musda ada kekecewaan saya tidak pernah bisa membayangkan, nilai demokrasinya tidak berjalan maksimal. Prinsip demokrasi yang penting," papar Kang AW.
Ia mengaku mengalah dengan cara mundur dari Partai Demokrat. Pasalnya, Kang AW dan Anton berniat maju di kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 untuk DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) yang sama, Kabupaten Bogor.
"Sejujurnya, saya tak bisa membayangkan jika dalam kontestasi Pileg 2024 nanti, pencalegan saya ke DPR RI berpotensi akan mengganjal Anton Suratto kembali menjadi anggota DPR RI, mengingat dalam perjalanan dua kali pileg kemarin, raihan suara Anton Suratto tak pernah melewati raihan suara saya pribadi," kata AW.
Kang AW khawatir, jika memaksakan tetap maju ke DPR RI dari Partai Demokrat dan mengalahkan suara Anton Suratto, malah akan melestarikan perseteruannya dengan Anton.
Baca juga: Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar buka suara dikabarkan pindah partai
Ia otomatis melepas jabatannya dari Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat, setelah memutuskan keluar dari partai.
Ia mengaku siap menyerahkan jabatannya sebagai legislator kepada Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Dede Chandra Sasmita, yang saat Pileg 2019 raihan suaranya tercatat kedua terbanyak setelah AW di DPRD Provinsi Jawa Barat.
"Rela melepaskan dan memberikan jabatan itu menjadi anggota dewan give away, dengan maksud agar penampilannya (Dede Chandra) semakin berwibawa dan perilaku politiknya pun semakin jauh berkualitas. Biar tidak ada kesan ketua partai seorang caleg gagal," tuturnya.
AW juga menganggap proses pergantian antarwaktu (PAW) yang akan dilakukan tersebut merupakan sedekah jabatan di bulan Ramadhan.(KR-MFS)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Pada tanggal ganjil, 27 Ramadan ini, saya sudah memutuskan sikap politik saya bergabung dengan partai NasDem," kata Kang AW saat konferensi pers di Kantor DPD Partai NasDem Kabupaten Bogor, Selasa.
Ia juga memastikan bahwa seluruh relawannya yang tergabung dalam Barisan Relawan Asep Wahyuwijaya (Balawa) berpindah dukungan dari Partai Demokrat ke Partai NasDem.
"Saya meminta dengan kerendahan hati kepada saudara saya, kerabat saya, sahabat saya seluruh relawan dan simpatisan saya, mari kita hijrah kepada partai NasDem, menangkan 2024," kata Kang AW.
Baca juga: Anggota DPRD Jabar Asep Wahyuwijaya mundur dari Demokrat
Kang AW tercatat meraih sebanyak 60.402 suara pada kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu. Raihan suara itu merupakan salah satu raihan suara tertinggi untuk mendapatkan kursi DPRD Provinsi Jawa Barat di daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor.
Legislator asal Kabupaten Bogor itu resmi mengundurkan diri dari Partai Demokrat pada Jumat (14/4) setelah lama berseteru dengan Anton Suratto yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Jabar.
Ketegangan kedua tokoh tersebut memuncak sejak Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Jawa Barat, pada Februari 2022. AW menilai, berjalannya Musda itu jauh dari nilai-nilai demokrasi yang semestinya dianut partai berlambang bintang mercy tersebut.
Baca juga: Anggota DPRD Jabar ungkapkan Bankeu Provinsi untuk Bogor kian menyusut pada 2023
"Dari Musda ada kekecewaan saya tidak pernah bisa membayangkan, nilai demokrasinya tidak berjalan maksimal. Prinsip demokrasi yang penting," papar Kang AW.
Ia mengaku mengalah dengan cara mundur dari Partai Demokrat. Pasalnya, Kang AW dan Anton berniat maju di kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 untuk DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) yang sama, Kabupaten Bogor.
"Sejujurnya, saya tak bisa membayangkan jika dalam kontestasi Pileg 2024 nanti, pencalegan saya ke DPR RI berpotensi akan mengganjal Anton Suratto kembali menjadi anggota DPR RI, mengingat dalam perjalanan dua kali pileg kemarin, raihan suara Anton Suratto tak pernah melewati raihan suara saya pribadi," kata AW.
Kang AW khawatir, jika memaksakan tetap maju ke DPR RI dari Partai Demokrat dan mengalahkan suara Anton Suratto, malah akan melestarikan perseteruannya dengan Anton.
Baca juga: Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar buka suara dikabarkan pindah partai
Ia otomatis melepas jabatannya dari Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat, setelah memutuskan keluar dari partai.
Ia mengaku siap menyerahkan jabatannya sebagai legislator kepada Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Dede Chandra Sasmita, yang saat Pileg 2019 raihan suaranya tercatat kedua terbanyak setelah AW di DPRD Provinsi Jawa Barat.
"Rela melepaskan dan memberikan jabatan itu menjadi anggota dewan give away, dengan maksud agar penampilannya (Dede Chandra) semakin berwibawa dan perilaku politiknya pun semakin jauh berkualitas. Biar tidak ada kesan ketua partai seorang caleg gagal," tuturnya.
AW juga menganggap proses pergantian antarwaktu (PAW) yang akan dilakukan tersebut merupakan sedekah jabatan di bulan Ramadhan.(KR-MFS)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023