Perth (Antara Megapolitan) - Laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkap fakta menyedihkan bahwa sebanyak satu juta balita di Afghanistan mengalami gizi buruk, kondisi yang telah menjadi "pembunuh diam-diam".

Dengan kondisi tubuh bergizi buruk, banyak anak di bawah umur lima tahun harus menyambung nyawa ketika didera beraneka penyakit yang di negara lain bisa sangat mudah diobati.

"Di setiap 1.000 bayi yang terlahir, 55 akan meninggal dunia sebelum genap berusia 5 tahun, yang 82 persennya bahkan meninggal sebelum berumur satu tahun," kata laporan PBB seperti dilansir DPA, Senin.

Angka malnutrisi di populasi pengungsi memang sangat tinggi, dan meningkat seiring dengan konflik yang bergulir.

Kebanyakan balita yang meninggal dunia menderita penyakit seperti diare dan pneumonia, yang sebenarnya bisa disembuhkan dengan perawatan medis.

Namun di Afghanistan malnutrisi dialami oleh 2,7 juta orang, dengan cakupan layanan kesehatan hanya menjangkau 60 persen penduduk dan semakin ke pelosok fasilitas kesehatan semakin sulit dijumpai. Pusat layanan kesehatan yang menyediakan fasilitas terkait gizi hanya sebanyak 38 persen saja.

"Di separuh tahun pertama tahun ini, 388 anak juga terbunuh dalam konflik senjata antara tentara Afghan dan militan," demikian dilaporkan.
    
(E. Syafputri/S. Muryono).
    

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016