CEO G-Communications, Andi Irman Patiroi, menilai perlu adanya komunikasi setelah dibatalkannya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena menunjukkan adanya masalah dalam komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.

“Ada beberapa faktor yang menyebabkan miskomunikasi antara pemerintah dan masyarakat, seperti kurangnya informasi, perbedaan persepi, sumber berita yang tidak jelas asalnya atau hoaks, keterbatasan akses informasi, serta kegagalan dalam komunikasi dua arah,” tutur Andi Irman dalam keterangannya, Rabu.

Miskomunikasi yang terjadi menunjukkan perlu adanya mitigasi yang jelas dalam menghadapi permasalahan yang mungkin muncul sebelum pelaksanaan Piala Dunia U20.

Lebih lanjut, Andi Irman melihat bahwa akan selalu ada peluang penolakan publik jika tim Israel ikut serta dalam Piala Dunia U20.

Maka dalam hal ini, penyampaian informasi dan diskusi bersama para tokoh masyarakat, organisasi masyarakat maupun agama sangat diperlukan.

"Mereka dapat menjadi jembatan yang menghubungkan pemerintah dengan masyarakat luas, khususnya mereka yang memiliki sikap penolakan yang lebih besar,” jelas Andi Irman.

Meskipun begitu, ia turut mengapresiasi sikap yang diambil pemerintah pasca pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.

Pertama, sikap ini dapat terlihat dari ajakan Presiden Joko Widodo untuk menerima keputusan FIFA dengan lapang dada, serta mendorong agar semua pihak dapat mengambil pelajaran.

Sikap ini pun turut dinilai sebagai upaya pemerintah untuk tidak memperluas permasalahan, serta menjadi strategi untuk meredam aksi saling menyalahkan yang akan semakin mendorong perpecahan di masyarakat.

Kedua, negosiasi Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang membantu Indonesia terhindar dari sanksi berat FIFA.

Dilansir dari Kantor Staf Presiden (KSP) menjelaskan bahwa negosiasi tersebut dilakukan atas arahan Presiden Jokowi.

Dalam negosiasi tersebut, Erick Thohir turut menjelaskan cetak biru (blueprint) transformasi sepakbola Indonesia, termasuk komitmen pemerintah Indonesia dalam merenovasi 22 stadium untuk kegiatan FIFA.

Pada akhirnya, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi atau kartu kuning berupa pembekuan dana FIFA untuk keperluan PSSI. Erick Thohir juga menerangkan bahwa Timnas Indonesia tetap dapat bertanding dalam kegiatan SEA Games.

Sikap dan komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia ini dinilai Andi Irman berperan sebagai upaya pemulihan dalam krisis.

“Pemulihan ini merupakan tahapan terakhir dalam setiap krisis komunikasi. Semua pihak harus ikut andil dalam pemulihan ini, belajar dari pengalaman, dan memastikan bahwa masalah besar seperti ini tidak akan terulang lagi di masa depan,” tutur Andi Irman.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023