Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat menggelar operasi pasar murah dengan sasaran warga terdampak banjir untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

"OPM (Operasi Pasar Murah) diprioritaskan bagi warga terdampak banjir beberapa waktu lalu. Di lokasi itu digelar bazar murah, juga program mudik gratis," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Gatot Purnomo, di Cikarang, Senin.

Dia mengatakan kegiatan operasi pasar murah dilaksanakan di tiga kecamatan, masing-masing Kecamatan Cibitung dan Pebayuran pada hari ini serta Kecamatan Cikarang Utara pada 14 April 2023.

"Operasi pasar berbentuk bazar murah ini menyediakan kebutuhan pokok warga, sembako dan komoditas utama masyarakat," katanya.

Baca juga: Pemkot Bekasi tutup rangkaian pasar murah 2022 bertajuk "Oppa Beken" di Bekasi Selatan

Gatot berharap kegiatan ini mampu membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok selama Ramadhan hingga Idul Fitri tahun ini, sekaligus mengimbau warga untuk tidak panic buying yang dapat memicu kelangkaan serta kenaikan harga.

"Dengan begitu masyarakat membantu kami untuk membuat keadaan kondusif, barang tidak langka. Karena panic buying merupakan salah satu faktor penyebab kelangkaan barang. Jadi beli sesuai kebutuhan bukan keinginan," ujarnya pula.

Kepala Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting pada Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Helmi Yenti mengatakan sejumlah upaya dilakukan untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok mendekati Lebaran tahun ini.

"Karena kecenderungan harga naik pada periode Lebaran, terutama telur, tepung, dan daging, daging ayam dan daging sapi ya, sejauh ini stok tetap tersedia dan relatif aman," katanya lagi.

Baca juga: Disdag Bekasi-Bulog salurkan 3.000 liter minyak goreng melalui operasi pasar murah

Helmi menyebutkan ada tiga langkah yang dilakukan pemerintah daerah dalam menjamin dan mengendalikan harga barang pokok selain operasi pasar murah.

Pertama, memantau perkembangan naik turun harga di lapangan yaitu di pasar rakyat, pasar modern, dan distributor. "Pelaku pasar kita pantau terus. Saat turun ke lapangan kita akan memahami langsung fenomena yang ada di pasar, apakah langka atau normal jadi tidak hanya by data, tapi interaksi langsung dengan distributor, agen, pedagang besar, baru pedagang kecil atau pengecer," ujar dia.

Apabila terjadi kelangkaan barang pokok yang bukan karena penimbunan distributor, maka pihaknya menyiapkan operasi pasar.

"Jadi kalau operasi pasar penerima manfaatnya pedagang, caranya kita akan menambah supply barang ke pasar dengan cara kerja sama dengan BUMN, distributor yang ada di Kabupaten Bekasi, seperti Rajawali dan Bulog. Mereka menyuplai, sehingga persediaan barang meningkat, stok barang normal, otomatis harga turun," katanya pula.

Baca juga: Pemkab Bekasi akan gelar pasar murah di delapan kecamatan

Kemudian penanganan jangka panjang melalui kerja sama dengan daerah penghasil kebutuhan pokok.

"Kerja sama dengan daerah penghasil, Subang dengan Garut misalnya. Ini untuk mencegah kelangkaan stok barang karena sudah ada perjanjian dengan daerah tersebut," kata dia lagi.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023