Sukabumi (Antara Megapolitan) - Sebanyak 11 balita di Kota Sukabumi, Jawa Barat harus secara aktif mengkonsumsi obat antiretroviral (ARV) untuk menekan perkembangbiakan HIV di dalam tubuh balita tersebut.

"Ke 11 balita tersebut tertular HIV dari ibunya yang positif mengidap virus yang menggerogoti kekebalan tubuh penderitanya," kata Pengelola Progam Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi, Yanti Rosdiana Parta kepada Antara di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, balita tersebut kesehatannya terus dalam pengawasan KPA karena jangan sampai telat mengkonsumsi ARV karena jika telah atau tidak sesuai dosis khawatir perkembangan virus sulit dikendalikan.

Namun demikian, ke 11 balita ini belum masuk tahap AIDS, tapi kondisi kesehatannya sudah mulai menurun seperti mudah terserang penyakit yang antara lainnya adalah TBC, flu, saryawan dan lain-lain.

Untuk tahun ini, ada empat balita yang ditemukan positif HIV yang kasusnya sama yakni ditularkan dari ibunya. Untuk total sejak 2000 hingga Juli 2016, balita yang terjangkit HIV sebanyak 33 orang.

"Untuk penggunaan ARV ini bagi balita yang usianya sudah di atas 18 bulan," tambahnya.

Yanti mengatakan sebenarnya KPA mempunyai progam bagi ibu hamil yang positif HIV, agar tidak menularkan penyakitnya ke bayi yang ada dalam kandungannya.

Maka dari itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin harus dilakukan bagi ibu yang tengah mengandung, jika diketahui terinfeksi HIV, maka pihaknya akan melakukan berbagai terapi agar anaknya juga tidak ikut tertular.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016