Purwakarta (Antara Megapolitan) - Puluhan gerai pameran produk etnik dan kebudayaan masyarakat Sunda serta daerah lain dipamerkan di Taman Pesanggrahan Padjadjaran Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, selama sepekan ke depan.

"Sebanyak 25 `stand` produk etnik tradisional itu dipamerkan sejak Sabtu (20/8) hingga malam puncak Hari Jadi Purwakarta pada Sabtu (27/8)," kata Kabid Pariwisata Asep Supriatna Dinas Perhubungan Pariwisata Pos dan Telekomunikasi setempat di Purwakarta, Senin.

Ia mengatakan puncak Hari Jadi Purwakarta akan diramaikan dengan kegiatan Karnaval Etnik Dunia.

Dengan begitu, kegiatan tersebut akan dilengkapi dengan hadirnya pameran produk etnik dan kebudayaan masyarakat Sunda serta daerah lain.

Asep menilai pameran produk etnik dan kebudayaan daerah itu perlu dibuka dalam waktu yang lama, karena penting sebagai promosi produk hasil olahan masyarakat Sunda, terutama yang ada di pedesaan.

Sebab pameran seperti itu dinilai masih cukup jarang, sehingga perlu digelar secara berkesinambungan agar produk etnik daerah semakin diketahui masyarakat luas.

"Kami menggelar pameran ini, pertama karena jarang disentuh akibat dianggap bernilai komersil rendah. Kedua, karena sudah semakin sedikit orang yang membuat olahan produk etnik, baik berupa makanan maupun kerajinan," kata Asep.

Ia menyatakan pameran etnik itu digelar dalam rangka pembelajaran dan pendidikan untuk para pelajar atau siapapun yang berminat mempelajari makanan dan kerajinan yang berlatar etnik.

"Dalam pameran ini bukan saja dihadirkan produk jadi, tapi diperlihatkan pula tata cara pembuatannya secara tradisional," kata dia.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan pada umumnya masyarakat akan menaruh minat pada produk saat produk tersebut tengah "booming" atau sedang diminati.

Sedangkan sesuatu yang bersifat etnik tradisional seringkali terpinggirkan karena tidak memiliki akses yang cukup untuk promosi produk.

Ia menilai pameran produk etnik menjadi komitmen daerahnya dalam membangun keberpihakan terhadap produk etnik, terutama produk yang dihasilkan para pengusaha kecil menengah maupun mikro.

"Kita ingin produk kebudayaan bangsa kita diketahui orang banyak, sehingga bangsa ini akan semakin dihargai. Kalau laku dijual, tentu akan bisa membangun ketahanan ekonomi. Jadi ini bukan sekedar pameran," katanya.
(Adv).

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016