Akademisi Universitas Djuanda (Unida) Aep Saepudin Muhtar alias Gus Udin mendukung Indonesia tetap konsisten dalam menegakkan konstitusi setelah ada keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Seharusnya memang demikian (menolak kehadiran Timnas U-20 Israel). Karena sesuai dengan sikap politik luar negeri kita, bahwa berdasarkan konstitusi kita diamanatkan untuk menolak segala bentuk penjajahan di atas dunia," ujarnya di Bogor, Kamis.

Pasalnya, Presiden RI I Soekarno juga sempat menolak kesebelasan Israel dengan landasan konstitusional, karena posisi Israel sebagai penjajah. Soekarno melarang Timnas Indonesia bertanding melawan Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 1958, dan tidak mengundang Timnas Israel pada Asian Games 1962 di Jakarta. 

Gus Udin membenarkan langkah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster yang tegas menolak kehadiran Timnas Israel dengan alasan menjaga amanat konstitusi dan mendukung sikap politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina

"Sebagaimana kita tahu saudara-saudara kita di Palestina menjadi korban penjajahan Israel," kata Gus Udin yang juga kandidat Doktor Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

Ia pun memaklumi bahwa keputusan FIFA membuat masyarakat pecinta sepak bola Indonesia, khususnya Timnas Indonesia U-20 merasakan kekecewaan yang mendalam. 

Namun, menurut Gus Udin kondisi itu sebuah konsekuensi dan risiko yang harus berani diambil oleh bangsa Indonesia. 

"Saya memaklumi masyarakat kita pasti ada yang kecewa. Namun saya  meminta jangan juga terlalu menghakimi secara berlebihan. Cobalah lihat dari sudut pandang lain, bahwa masyarakat yang menolak kehadiran Timnas U-20 Israel adalah mereka yang berusaha menegakkan amanat konstitusi," katanya.

Diketahui, Federasi sepak bola dunia (FIFA) mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah Presiden FIFA Gianni Infantino melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Doha, Qatar, Rabu (29/3), dengan mempertimbangkan situasi terkini di Indonesia.

Sebelum mencoret Indonesia sebagai tuan rumah, FIFA telah terlebih dahulu membatalkan proses drawing peserta grup yang mestinya berlangsung di Bali, Jumat (31/3).

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa keputusan FIFA sebagai badan sepak bola dunia bersifat mutlak dan tidak dapat ditolak.

Meski tidak menyebut kisruh soal Israel sebagai penyebab Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, namun diyakini hal itu memberi dampak pada keputusan FIFA.

"Kita harus tegar. Saya minta semua pecinta sepak bola tetap menegakkan kepala atas keputusan berat FIFA ini. Sebab saya berpendirian, karena itu, ini saatnya kita harus membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras melakukan transformasi sepak bola menuju sepak bola bersih dan berprestasi," katanya.

Baca juga: Indonesia batal sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20

Baca juga: Muhadjir Effendy berharap FIFA beri kesempatan untuk Indonesia

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023