Satuan Narkoba Polres Sukabumi Kota menangkap seorang pemuda berinisial MS (25) warga Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Sukabumi, Jabar karena kedapatan tengah mengedarkan obat keras terbatas tanpa izin edar.
"Penangkapan ini berkat informasi dari masyarakat yang mencurigai gerak-gerik tersangka sehingga langsung dilaporkan kepada kami," kata Kasat Narkoba Polres Sukabumi Kota AKP Yudi Wahyudi di Sukabumi pada Senin.
Dari tangan tersangka, pihaknya menyita 1.310 butir obat keras terbatas yang telah dibuat menjadi beberapa paket yang setiap paketnya berisi lima butir. Adapun rinciannya untuk Tramadol HCI, sebanyak 460, Hexymer 850 butir.
Baca juga: Satnarkoba Polres Sukabumi Kota sita ribuan obat keras ilegal dari seorang pemuda
Baca juga: Polres Sukabumi Kota tangkap pemuda pengedar obat keras ilegal
Menurut Yudi, berkat informasi dari masyarakat tersebut pihaknya berhasil menangkap tersangka di rumahnya di Kampung Cibungur, Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibereum Kota Sukabumi.
Setelah mendapatkan barang bukti, pemuda ini pun langsung diboyong ke ruang penyidik Satnarkoba Polres Sukabumi Kota untuk dimintai keterangan. Kepada penyidik tersangka mengaku mendapatkan peredaran obat keras terbatas tanpa izin edar ini dari membelinya di salah satu marketplace seharga Rp2,5 juta.
Rencananya, obat keras ini akan kembali diedarkan di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota. Untuk modus operasi yang dilakukan tersangka untuk mengedarkan obat ilegalnya itu baik bertemu langsung maupun melalui tempel atau peta.
Baca juga: Satnarkoba tangkap pemuda pengedar obat keras terbatas secara ilegal di Sukabumi
"Kami masih mengembangkan kasus ini, apakah dalam mengedarkan obat keras itu tersangka melakukan aksinya seorang diri atau ada jaringannya," tambahnya.
Yudi mengatakan akibat ulahnya itu, tersangka dipastikan menjalani Ramadhan dan merayakan Idul Fitri 1444 H di balik jeruji besi penjara. Adapun pasal yang dijeratkan yakni pasal 197 Jo pasal 106 ayat (1) atau pasal 196 Jo pasal 98 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Penangkapan ini berkat informasi dari masyarakat yang mencurigai gerak-gerik tersangka sehingga langsung dilaporkan kepada kami," kata Kasat Narkoba Polres Sukabumi Kota AKP Yudi Wahyudi di Sukabumi pada Senin.
Dari tangan tersangka, pihaknya menyita 1.310 butir obat keras terbatas yang telah dibuat menjadi beberapa paket yang setiap paketnya berisi lima butir. Adapun rinciannya untuk Tramadol HCI, sebanyak 460, Hexymer 850 butir.
Baca juga: Satnarkoba Polres Sukabumi Kota sita ribuan obat keras ilegal dari seorang pemuda
Baca juga: Polres Sukabumi Kota tangkap pemuda pengedar obat keras ilegal
Menurut Yudi, berkat informasi dari masyarakat tersebut pihaknya berhasil menangkap tersangka di rumahnya di Kampung Cibungur, Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibereum Kota Sukabumi.
Setelah mendapatkan barang bukti, pemuda ini pun langsung diboyong ke ruang penyidik Satnarkoba Polres Sukabumi Kota untuk dimintai keterangan. Kepada penyidik tersangka mengaku mendapatkan peredaran obat keras terbatas tanpa izin edar ini dari membelinya di salah satu marketplace seharga Rp2,5 juta.
Rencananya, obat keras ini akan kembali diedarkan di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota. Untuk modus operasi yang dilakukan tersangka untuk mengedarkan obat ilegalnya itu baik bertemu langsung maupun melalui tempel atau peta.
Baca juga: Satnarkoba tangkap pemuda pengedar obat keras terbatas secara ilegal di Sukabumi
"Kami masih mengembangkan kasus ini, apakah dalam mengedarkan obat keras itu tersangka melakukan aksinya seorang diri atau ada jaringannya," tambahnya.
Yudi mengatakan akibat ulahnya itu, tersangka dipastikan menjalani Ramadhan dan merayakan Idul Fitri 1444 H di balik jeruji besi penjara. Adapun pasal yang dijeratkan yakni pasal 197 Jo pasal 106 ayat (1) atau pasal 196 Jo pasal 98 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023