Menjelang datangnya Bulan Suci Ramadhan 1444 H harga kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terpantau masih stabil, meskipun permintaan terhadap sejumlah komoditas mulai meningkat.
"Hasil pantauan dan laporan petugas pencatat harga kebutuhan pokok Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Sukabumi, tidak ada komoditas yang harganya melonjak," kata Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman di Sukabumi pada Sabtu, (18/3).
Adapun harga sejumlah komoditas dari hasil pendataan dan rekapitulasi harga kebutuhan pokok yang dilakukan Disdagrin Kabupaten Sukabumi di 13 pasar tradisional pada Sabtu, (18/3) untuk harga beras medium Rp11 ribu/kg, beras premium Rp12 ribu/kg, gula pasir Rp14 ribu/kg, daging sapi Rp136 ribu/kg.
Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor berharap ekonomi warga tidak lama terdampak longsor Empang
Baca juga: Warga Ciemas Sukabumi olah mangga jadi produk bernilai ekonomi tinggi
Kemudian daging ayam broiler Rp35 ribu hingga Rp36 ribu/kg, telur ayam negeri Rp29 ribu/kg, minyak goreng curah Rp16 ribu/kg, minyak goreng dalam kemasan (premium) Rp19 ribu/liter.
Bawang merah Rp35 ribu/kg, bawang putih Rp31 ribu/kg, cabai rawit merah Rp74 ribu/kg, cabai merah besar Rp50 ribu/kg, tepung terigu Rp23 ribu/kg dan kentang Rp17 ribu/kg.
Menurut Ade, pantauan harga kebutuhan pokok ini dilakukan rutin setiap harinya untuk mengetahui pergerakan harga dan juga sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan harga. Tidak hanya harga, petugas pun mendata persediaan dan pasokan barang ke pasar tradisional.
"Untuk persediaan sampai saat ini masih mencukupi dan pasokan pun lancar. Namun demikian, untuk telur ayam negeri harganya mulai beranjak naik tetapi relatif kecil kenaikannya yakni tidak sampai Rp500/kg ini dikarenakan permintaan yang meningkat," tambahnya.
Baca juga: Pemkab Sukabumi andalkan UMKM percepat pertumbuhan ekonomi masyarakat
Di sisi lain, Ade mengatakan pemantauan dan pendataan harga kebutuhan pokok ini tentu ada kolerasinya dengan upaya Pemkab Sukabumi dalam mengantisipasi atau mengendalikan inflasi.
Seperti diketahui, salah satu faktor yang mempengaruhi naiknya inflasi adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang berdampak kepada daya beli masyarakat. Tapi pihaknya optimistis, harga akan tetap stabil karena Kabupaten Sukabumi merupakan daerah penghasil pangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Hasil pantauan dan laporan petugas pencatat harga kebutuhan pokok Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Sukabumi, tidak ada komoditas yang harganya melonjak," kata Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman di Sukabumi pada Sabtu, (18/3).
Adapun harga sejumlah komoditas dari hasil pendataan dan rekapitulasi harga kebutuhan pokok yang dilakukan Disdagrin Kabupaten Sukabumi di 13 pasar tradisional pada Sabtu, (18/3) untuk harga beras medium Rp11 ribu/kg, beras premium Rp12 ribu/kg, gula pasir Rp14 ribu/kg, daging sapi Rp136 ribu/kg.
Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor berharap ekonomi warga tidak lama terdampak longsor Empang
Baca juga: Warga Ciemas Sukabumi olah mangga jadi produk bernilai ekonomi tinggi
Kemudian daging ayam broiler Rp35 ribu hingga Rp36 ribu/kg, telur ayam negeri Rp29 ribu/kg, minyak goreng curah Rp16 ribu/kg, minyak goreng dalam kemasan (premium) Rp19 ribu/liter.
Bawang merah Rp35 ribu/kg, bawang putih Rp31 ribu/kg, cabai rawit merah Rp74 ribu/kg, cabai merah besar Rp50 ribu/kg, tepung terigu Rp23 ribu/kg dan kentang Rp17 ribu/kg.
Menurut Ade, pantauan harga kebutuhan pokok ini dilakukan rutin setiap harinya untuk mengetahui pergerakan harga dan juga sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan harga. Tidak hanya harga, petugas pun mendata persediaan dan pasokan barang ke pasar tradisional.
"Untuk persediaan sampai saat ini masih mencukupi dan pasokan pun lancar. Namun demikian, untuk telur ayam negeri harganya mulai beranjak naik tetapi relatif kecil kenaikannya yakni tidak sampai Rp500/kg ini dikarenakan permintaan yang meningkat," tambahnya.
Baca juga: Pemkab Sukabumi andalkan UMKM percepat pertumbuhan ekonomi masyarakat
Di sisi lain, Ade mengatakan pemantauan dan pendataan harga kebutuhan pokok ini tentu ada kolerasinya dengan upaya Pemkab Sukabumi dalam mengantisipasi atau mengendalikan inflasi.
Seperti diketahui, salah satu faktor yang mempengaruhi naiknya inflasi adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang berdampak kepada daya beli masyarakat. Tapi pihaknya optimistis, harga akan tetap stabil karena Kabupaten Sukabumi merupakan daerah penghasil pangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023