Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengaku prihatin atas peristiwa yang menimpa almarhum Arya Saputra (16), meski dikenal sebagai anak yang baik, tapi siswa kelas 10 SMK Bina Warga itu malah menjadi korban pembacokan.

"Tentu keluarganya sangat berduka, dan mewakili lembaga DPRD Kabupaten Bogor, kami menyampaikan turut berduka. Semoga Arya mendapatkan tempat terbaik, dimuliakan oleh Allah. Kami juga mendoakan keluarga diberi kesabaran menghadapi ujian berat ini," kata Rudy saat bertakziah ke rumah duka di Desa Cijujung, Sukaraja, Bogor, Sabtu.

Ia menyebutkan, almarhum Arya Saputra dikenal sebagai sosok anak baik dan penurut. Keluarganya, sangat mendukung Arya meraih cita-cita. Siswa yang baru duduk di kelas 10 SMK itu memilih Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) untuk meraih mimpinya menjadi seorang insinyur.

Baca juga: SMK Bina Warga 1 Bogor desak polisi segera tangkap pelaku pembunuh siswanya

Rudy berharap perilaku kekerasan yang kerap terjadi di kalangan siswa dan dunia pendidikan tidak lagi terulang.

"Anak-anak ini punya masa depan, dan pendidikan menjadi salah satu ikhtiar kita bersama untuk menjadikan masa depan mereka menjadi lebih baik," ujar Rudy.

Ia mengatakan meskipun sangat kecewa dan marah, tapi peristiwa tersebut jangan sampai berbuntut panjang dan menyisakan dendam antarteman-teman di tempat korban sekolah dengan siswa di sekolah pelaku. Kekerasan, kata dia, tidak akan pernah menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah.

"Anak-anak ini punya masa depan, maka kita harus memastikan pendidikan berjalan dengan baik. Jangan ada dendam, dan jangan sampai ada lagi korban," katanya

Baca juga: Polisi buru pelaku pembacokan yang tewaskan siswa SMK di Kota Bogor

Oleh karena itu, Rudy meminta agar aparat penegak hukum menangani kasus ini dengan mengedepankan rasa keadilan bagi semua pihak, terutama untuk keluarga korban. Rudy juga meminta pihak penyelenggara pendidikan melakukan evaluasi secara sungguh-sungguh agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi.

"Dan bicara kondisi hari ini, kita jangan lagi bicara ini kewenangan provinsi, jangan bicara ini kewenangan Kabupaten, ini tanggung jawab kita bersama," katanya.

Di samping itu itu, Politisi Partai Gerindra tersebut memastikan, DPRD Kabupaten Bogor akan menjaring masukan dari pihak-pihak berkompeten untuk mengevaluasi sistem atau model pendidikan yang berlangsung saat ini. Lembaga pendidikan, kata Rudy Susmanto, harus menjadi ruang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk kepribadian yang mantap, berdikari serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

"Melalui Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor masalah ini akan kita bahas secara serius dan rekomendasi-rekomendasinya akan kami sampaikan juga kepada Kementerian Pendidikan Nasional," tuturnya.

Baca juga: Polisi tangkap enam remaja tersangka kasus pembacokan tukang ojek di Bogor

Sebelumnya, Arya Saputra tewas dibacok oleh orang tidak dikenal sekitar pukul 09.30 WIB, Jumat (10/3), saat hendak menyebrang dari ujung gang di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, tepatnya tidak jauh dari simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Salah seorang saksi, Andre menjelaskan bahwa sebelum kejadian, Arya bersama lima orang temannya hendak menyebrang jalan. Kemudian, dari arah Cibinong, datang tiga pelajar mengendarai sepeda motor lalu menyerang menggunakan pedang.

Setelah mendapat sabetan pedang pada bagian pipi tepatnya di bawah telinga, Arya langsung terkapar. Rekan korban sempat melarikan diri, sebelum kembali untuk menolong korban dibantu warga sekitar yang memberhentikan ambulans, lalu membawa Arya ke RS FMC.

"Iya pas di lampu merah itu, pelajar yang pakai motor langsung membacok pelajar yang mau nyebrang lampu merah," kata Andre.(KR-MFS)

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023