Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mengawasi pelaksanaan pembangunan trotoar seputaran Kebun Raya dan Istana Bogor dengan melibatkan sejumlah pihak untuk awasi setiap tahap pengerjaan.
"Ini menjadi sejarah pembangunan trotoar terbesar di tengah kota yang pembangunan fisiknya akan diawasi ketat oleh konsultan pengawas yang melibatkan sejumlah pihak yakni tenaga ahli jembatan, tenaga ahli infrastruktur, ahli K3, total ada lima konsultan pengawas," kata Kepala Bagian Humas Setdakot Kota Bogor Encep Ali Mohamad Al Hamidi, di Bogor, Kamis.
Ia menyebutkan, secara periodik konsultan pengawas akan melaporkan pekerjaan yang dilakukan pemborong, dinas terkait akan mendapat laporan dari pengawas secara terbaru disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
"PPK dan PPTK akan melaporkan secara periodik kepada wali kota dari hasil laporan konsultan pengawas," katanya.
Sementara itu, pembangunan trotoar di seputaran Kebun Raya dan Istana Bogor dapat segera wujudkan impian Pemerintah Kota Bogor menjadi kota ramah pejalan kaki. Trotoar tersebut diperuntukkan bagi pedestrian dan jalur sepeda.
"Trotoar ini akan menjadi perhatian publik, target Bogor menjadi kota ramah pejalan kaki selangkah bisa diwujudkan," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Bima mengatakan, dalam rancangan penataan transportasi Kota Bogor yang tertuang dalam B-TOP (Bogor Transportation), Pemerintah Kota Bogor menempatkan pejalan kaki sebagai hirarki tertinggi dalam transportasi, menyusul sepeda, dan angkutan publik.
"Konsep penataan transportasi Kota Bogor menuju ke arah transportasi ramah lingkungan, mendorong pejalan kaki, sepeda dan penggunaan angkutan umum," katanya.
Pemerintah Kota Bogor akan membangun trotoar di sekeliling Kebun Raya dan Istana Bogor yang diperuntukkan bagi pedestrian serta jalur sepeda. Total panjang trotoar mencapai empat kilo meter dengan lebar mulai dari lima meter dan empat meter.
Pembangunan trotoar dan jalur sepeda seputar Kebun Raya dan Istana Bogor menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016 senilai Rp32 miliar lebih. Proses pembangunan dimulai dari 26 Juli dan selesai 22 Desember mendatang.
"Ini trotoar terluas yang ada di pusat Kota Bogor, saat ini pengerjaan sudah dimulai dari Cidangiang sampai Pangrango," kata Bima.
Bima menambahkan, pembangunan trotoar untuk mensikronkan konsep kota dalam taman, sehingga surga dunia tidak hanya ada di dalam Istana Bogor tetapi juga ada di luar istana.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Istana Bogor, pembangunan trotoar seputar kebun raya dan istana disesuaikan dengan rencana pemunduran pagar Istana Bogor untuk memberikan ruang bagi masyarakat, menyatukan antara luar dan dalam istana," katanya.
Bima menambahkan, kehadiran trotoar seputar Kebun Raya dan Istana Bogor akan menambah daya tarik utama Kota Bogor untuk bersepeda, jalan kaki dan berlari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Ini menjadi sejarah pembangunan trotoar terbesar di tengah kota yang pembangunan fisiknya akan diawasi ketat oleh konsultan pengawas yang melibatkan sejumlah pihak yakni tenaga ahli jembatan, tenaga ahli infrastruktur, ahli K3, total ada lima konsultan pengawas," kata Kepala Bagian Humas Setdakot Kota Bogor Encep Ali Mohamad Al Hamidi, di Bogor, Kamis.
Ia menyebutkan, secara periodik konsultan pengawas akan melaporkan pekerjaan yang dilakukan pemborong, dinas terkait akan mendapat laporan dari pengawas secara terbaru disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
"PPK dan PPTK akan melaporkan secara periodik kepada wali kota dari hasil laporan konsultan pengawas," katanya.
Sementara itu, pembangunan trotoar di seputaran Kebun Raya dan Istana Bogor dapat segera wujudkan impian Pemerintah Kota Bogor menjadi kota ramah pejalan kaki. Trotoar tersebut diperuntukkan bagi pedestrian dan jalur sepeda.
"Trotoar ini akan menjadi perhatian publik, target Bogor menjadi kota ramah pejalan kaki selangkah bisa diwujudkan," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Bima mengatakan, dalam rancangan penataan transportasi Kota Bogor yang tertuang dalam B-TOP (Bogor Transportation), Pemerintah Kota Bogor menempatkan pejalan kaki sebagai hirarki tertinggi dalam transportasi, menyusul sepeda, dan angkutan publik.
"Konsep penataan transportasi Kota Bogor menuju ke arah transportasi ramah lingkungan, mendorong pejalan kaki, sepeda dan penggunaan angkutan umum," katanya.
Pemerintah Kota Bogor akan membangun trotoar di sekeliling Kebun Raya dan Istana Bogor yang diperuntukkan bagi pedestrian serta jalur sepeda. Total panjang trotoar mencapai empat kilo meter dengan lebar mulai dari lima meter dan empat meter.
Pembangunan trotoar dan jalur sepeda seputar Kebun Raya dan Istana Bogor menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016 senilai Rp32 miliar lebih. Proses pembangunan dimulai dari 26 Juli dan selesai 22 Desember mendatang.
"Ini trotoar terluas yang ada di pusat Kota Bogor, saat ini pengerjaan sudah dimulai dari Cidangiang sampai Pangrango," kata Bima.
Bima menambahkan, pembangunan trotoar untuk mensikronkan konsep kota dalam taman, sehingga surga dunia tidak hanya ada di dalam Istana Bogor tetapi juga ada di luar istana.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Istana Bogor, pembangunan trotoar seputar kebun raya dan istana disesuaikan dengan rencana pemunduran pagar Istana Bogor untuk memberikan ruang bagi masyarakat, menyatukan antara luar dan dalam istana," katanya.
Bima menambahkan, kehadiran trotoar seputar Kebun Raya dan Istana Bogor akan menambah daya tarik utama Kota Bogor untuk bersepeda, jalan kaki dan berlari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016