Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Camat Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membenarkan ada semburan lumpur di rumah warganya hingga jalan raya dikarenakan pengeboran yang dilakukan oleh PT Pertamina Gas (Pertagas) setempat.

"Ketinggian lumpur ini setiap harinya naik 10-20 cm, dan menyebabkan kemacetan lalu lintas dikarenakan genangan lumpur bercampur air dan gas disekitar jalan raya," kata Camat Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Dwi Sigit di Tarumajaya, Rabu.

Menurut dia, semburan ini sejak Senin (8/8) hingga saat ini. Dan membuat rumah warga rusak parah, dikarenakan proyek pengeboran pipa gas.

Akibat kejadian ini aktivitas warga sekitar dan pabrik arah Marunda ke Tarumajaya di kedua arah menjadi terganggu dan mengakibatkan kemacetan panjang.

Kemacetan mulai dari pukul 07.00 Wib hingga malam tiba. Yang menjadi sorotan utama yaitu anak sekolah di sekitarnya menjadi terlambat.

Semburan itu juga sudah menutupi jalan masuk kampung Manggar dan Antena dengan ketinggian 15 Cm. Bahkan lumpur juga masuk ke sekitar rumah warga sekitar.

Kerusakan yang ditimbulkan antara lain, dinding rumah retak, lantai warga hancur, terjadi penebalan diruas jalan kampung maupun jalan raya.

Sedangkan kompensasi untuk warga masih dalam pembicaraan, dan belum ada kata sepakat diantara kedua belah pihak.

Dikarenakan masih dilakukan pengkajian kerusakan dengan menghitung kompensasi sedang mengakumulasi harga bahan bangunan per satu rumah.

Sementara itu pemegang proyek PT Pertagas yang tidak mau disebut namanya mengatakan dalam pelaksanaannya berupaya menanggulangi semburan itu.

Upaya penanggulangan itu dengan melakukan penyedotan lumpur yang ada di jalan raya dan di sekitar rumah warga.

Sedangkan untuk kompenaasi ganti rugi rumah warga yang rusak akibat dilakukan pengeboran ino belum ada kata sepakat.

Ini dikarenakan permintaan warga terlalu tinggi hingga Rp 20 Juta tiap rumah. Tetapi melihat kerusakan yang disebabkan oleh proyek pengeboran pipa gas.

Dan juga warga meminta perbaikan insfraktruktur jalan kampung untuk dibersihkan dan diperbaiki. Dikarenakan mengganggu aktivitas warga sekitar.

Ia menambahkan guna menyingkirkan lumpur ini juga dibantu oleh hujan, sehingga dengan mudah dapat disingkirkan.

Tetapi untuk kemacetan di jalan raya setempat belum dapat teturai dengan baik, dikarenakan proyek pengeboran masih berlangsung hingga saat ini.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016