Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengajak masyarakat di setiap wilayah untuk membentuk bank sampah karena saat ini baru terbentuk 340 bank sampah yang aktif dari total 920 RW yang ada di Kota Depok.
"Keberadaan bank sampah perlu diperbanyak untuk memberikan edukasi pentingnya memilah sampah ke masyarakat," kata Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, usai kegiatan Jambore Bank Sampah dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), di Alun-alun Kota Depok, Selasa.
Imam Budi meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan bank sampah, untuk menjadikan Peringatan HPSN yang jatuh pada hari ini (21 Februari) sebagai momentum memperkuat sinergi dengan masyarakat. Hal ini perlu dilakukan agar seluruh elemen bisa mengelola sampah dengan baik.
"Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama. Baik pemerintah, masyarakat dan pengusaha, sehingga, perlu adanya kolaborasi aktif dari berbagai pihak agar masalah-masalah sampah dapat teratasi dengan baik," ujarnya.
Ketua Bank Sampah Depok Hendra Sogir mengatakan keberadaan bank sampah di Depok dinilai mampu mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Cipayung yang kondisinya sudah overload
Melihat kondisi tersebut, kata Hendra akan membuka bank sampah di setiap unit RW yang ada di kota tersebut. “Kami buka satu RW satu titik bank sampah. Jadi kami bertekad bersama-sama mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Cipayung,” kata Hendra.
Selain bisa mengurangi volume sampah sambung Hendra, bisa membantu perekonomian keluarga. “Jadi warga memilah sampah dan disetorkan ke bank sampah, jadi hasilnya ada nilai ekonominya. Itu uangnya bisa tambahan keluarga,” tuturnya.
Hendra menambahkan jumlah bank sampah saat ini ada 340 titik tersebar di 11 kecamatan.
Sementara itu Sekretaris DLHK Kota Depok Ridwan mengatakan kegiatan ini merupakan Jambore Bank Sampah pertama yang dilaksanakan. Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan ini, bank sampah di Depok semakin solid dan mampu menjadi contoh bagi masyarakat dalam pemilahan serta pengolahan sampah.
"Kami juga minta kepada masyarakat di Kota Depok agar dapat mendidik anak sejak dini untuk memilah sampah, dengan begitu, ke depan mereka bisa membedakan mana sampah residu, mana sampah yang masih bisa di daur ulang bernilai ekonomi," kata Ridwan.
Baca juga: "Sedekah Sampah" Indocement mampu kumpulkan sampah seberat 925,5 kilogram
Baca juga: Menyulap sisa sampah menjadi duit
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Keberadaan bank sampah perlu diperbanyak untuk memberikan edukasi pentingnya memilah sampah ke masyarakat," kata Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, usai kegiatan Jambore Bank Sampah dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), di Alun-alun Kota Depok, Selasa.
Imam Budi meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan bank sampah, untuk menjadikan Peringatan HPSN yang jatuh pada hari ini (21 Februari) sebagai momentum memperkuat sinergi dengan masyarakat. Hal ini perlu dilakukan agar seluruh elemen bisa mengelola sampah dengan baik.
"Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama. Baik pemerintah, masyarakat dan pengusaha, sehingga, perlu adanya kolaborasi aktif dari berbagai pihak agar masalah-masalah sampah dapat teratasi dengan baik," ujarnya.
Ketua Bank Sampah Depok Hendra Sogir mengatakan keberadaan bank sampah di Depok dinilai mampu mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Cipayung yang kondisinya sudah overload
Melihat kondisi tersebut, kata Hendra akan membuka bank sampah di setiap unit RW yang ada di kota tersebut. “Kami buka satu RW satu titik bank sampah. Jadi kami bertekad bersama-sama mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Cipayung,” kata Hendra.
Selain bisa mengurangi volume sampah sambung Hendra, bisa membantu perekonomian keluarga. “Jadi warga memilah sampah dan disetorkan ke bank sampah, jadi hasilnya ada nilai ekonominya. Itu uangnya bisa tambahan keluarga,” tuturnya.
Hendra menambahkan jumlah bank sampah saat ini ada 340 titik tersebar di 11 kecamatan.
Sementara itu Sekretaris DLHK Kota Depok Ridwan mengatakan kegiatan ini merupakan Jambore Bank Sampah pertama yang dilaksanakan. Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan ini, bank sampah di Depok semakin solid dan mampu menjadi contoh bagi masyarakat dalam pemilahan serta pengolahan sampah.
"Kami juga minta kepada masyarakat di Kota Depok agar dapat mendidik anak sejak dini untuk memilah sampah, dengan begitu, ke depan mereka bisa membedakan mana sampah residu, mana sampah yang masih bisa di daur ulang bernilai ekonomi," kata Ridwan.
Baca juga: "Sedekah Sampah" Indocement mampu kumpulkan sampah seberat 925,5 kilogram
Baca juga: Menyulap sisa sampah menjadi duit
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023