Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri berharap para kaum milenial harus melek tentang pajak sehingga memahami tentang pajak apa manfaat dan kegunaan membayar pajak.

"Kami ingin kaum milenial dapat melek pajak dan ikut berkontribusi dalam pembayaran pajak. Seperti, makan di restoran dan kafe yang pastinya ada pajak serta pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang juga dikenakan pajak," kata Supian Suri di Depok, Sabtu.

Menurut dia, jika nanti mereka sudah menjadi Wajib Pajak (WP), mereka akan tahu, salah satu sumber pembiayaan negara ini adalah dari sektor pajak.

Baca juga: Kantor pajak Depok buka layanan Pojok Pajak beri kemudahan pelaporan SPT

"Semoga anak muda ini bisa menjadi duta pajak Kota Depok untuk menyadarkan masyarakat tentang kewajiban membayar pajak. Karena kami tidak bisa bercerita banyak tentang pengelolaan pajak daerah dan negara, jika kita sendiri tidak menjadi orang yang sadar pajak," kata Supian Suri.

Lebih lanjut, ujar Supian Suri, kaum milenial juga diminta untuk memahami serta termotivasi untuk menjadi pengelola pajak negara. Aparatur Sipil Negara (ASN) lahir dari siswa berprestasi.

"Karena tugas kita hanya sampai selesai atau pensiun. Kalau nanti negara dikelola oleh generasi penerus yang motivasinya kuat, baik kemampuan maupun fisiknya, InsyaAllah kemajuannya akan lebih pesat," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Depok ajak milenial mengenal tentang pajak sejak dini

Sementara itu Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Jawa Barat, Wahid Suryono mengatakan kaum milineal perlu dikenalkan tentang pajak sejak dini agar mereka memahami membayar pajak.

"Kami sudah sosialisasikan mengenalkan apa itu pajak daerah. Kami juga ingin menanamkan awareness atau kepedulian kepada kaum milenial akan pentingnya berkontribusi dalam membayar pajak," kata Kepala BKD Kota Depok Wahid Suryono.

Dikatakannya, saat ini Kota Depok sedang mengalami masa bonus demografi, dimana usia muda lebih dominan. Siswa juga akan memasuki masa perkuliahan atau bekerja yang nantinya bisa memberi sumbangsih untuk Kota Depok berupa pajak.

Baca juga: Realisasi PAD sembilan objek pajak Depok lampaui target selama 2022

"Aktivitas anak-anak sekarang banyak berinteraksi ke kafe, mal, restoran dan menggunakan kendaraan. Secara langsung mereka bersentuhan dengan aktivitas pajak. Karena di restoran ada pajak, mengisi bensin juga kena pajak," katanya.

Wahid berharap siswa mampu menanamkan bahwa pendapatan utama Kota Depok bersumber dari pajak yang dibayarkan masyarakat. Yang nantinya akan kembali untuk pembangunan, biaya pendidikan dan kesehatan di Kota Depok.

"Pajak sumber dari pendapatan utama negara. Kalau mau jadi negara maju, kita siapkan berbagai inovasi dari sektor perpajakan ini," ujarnya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023