Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang, Jawa Barat, menyebutkan banjir yang merendam wilayah utara Subang mengakibatkan warga korban banjir mengungsi di bawah jembatan layang Pamanukan.
Kepala Pelaksana BPBD Subang, Udin Jazudin, saat dihubungi di Subang, Senin, mengatakan, dari pendataan yang telah dilakukan, terdapat 500 keluarga di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan yang terdampak banjir.
"Dari ratusan keluarga yang terdampak, ada sekitar 50 warga korban banjir mengungsi di bawah jembatan layang Pamanukan," katanya.
Baca juga: Bupati Subang minta masyarakat tingkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan bencana alam
Mereka memilih mengungsi, karena rumahnya terendam banjir setinggi 50-80 centimeter. Selain itu, masih ada juga warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing.
Ia memastikan akan berupaya mencukupi kebutuhan pengungsi korban banjir, mulai dari makanan hingga kebutuhan lainnya.
Banjir yang merendam pemukiman warga di wilayah utara Subang itu sudah terjadi sejak Sabtu (11/2) malam.
Ia menyampaikan kalau banjir yang terjadi di sekitar Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan itu terjadi akibat tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir yang disusul dengan meluapnya saluran pembuang Sungai Cigadung.
Baca juga: Banjir rob landa dua desa di pesisir utara Subang
Atas hal tersebut, pihak BPBD Subang akan menurunkan alat berat untuk melakukan pengerukan, agar air di saluran pembuang bisa mengalir ke Sungai Cigadung.
Selain itu, pihaknya telah menurunkan personel untuk melakukan antisipasi banjir semakin besar.
Wilayah Kecamatan Pamanukan, kata Udin Jazudin, merupakan salah satu daerah yang rawan banjir di Subang. Hampir setiap tahun, banjir terjadi di daerah itu akibat tingginya curah hujan yang disusul dengan meluapnya air sungai.
Baca juga: Pemkab Subang mulai lakukan upaya penanganan pascabanjir
Sementara itu, pada Ahad (12/2) malam, Kapolres Subang AKBP Sumarni meninjau para pengungsi korban banjir di bawah jembatan layang Pamanukan Subang.
Ia meninjau sekaligus memberikan langsung bantuan makanan siap saji seperti mie instan, snack, roti, minuman hangat, air mineral dan yang lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Kepala Pelaksana BPBD Subang, Udin Jazudin, saat dihubungi di Subang, Senin, mengatakan, dari pendataan yang telah dilakukan, terdapat 500 keluarga di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan yang terdampak banjir.
"Dari ratusan keluarga yang terdampak, ada sekitar 50 warga korban banjir mengungsi di bawah jembatan layang Pamanukan," katanya.
Baca juga: Bupati Subang minta masyarakat tingkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan bencana alam
Mereka memilih mengungsi, karena rumahnya terendam banjir setinggi 50-80 centimeter. Selain itu, masih ada juga warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing.
Ia memastikan akan berupaya mencukupi kebutuhan pengungsi korban banjir, mulai dari makanan hingga kebutuhan lainnya.
Banjir yang merendam pemukiman warga di wilayah utara Subang itu sudah terjadi sejak Sabtu (11/2) malam.
Ia menyampaikan kalau banjir yang terjadi di sekitar Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan itu terjadi akibat tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir yang disusul dengan meluapnya saluran pembuang Sungai Cigadung.
Baca juga: Banjir rob landa dua desa di pesisir utara Subang
Atas hal tersebut, pihak BPBD Subang akan menurunkan alat berat untuk melakukan pengerukan, agar air di saluran pembuang bisa mengalir ke Sungai Cigadung.
Selain itu, pihaknya telah menurunkan personel untuk melakukan antisipasi banjir semakin besar.
Wilayah Kecamatan Pamanukan, kata Udin Jazudin, merupakan salah satu daerah yang rawan banjir di Subang. Hampir setiap tahun, banjir terjadi di daerah itu akibat tingginya curah hujan yang disusul dengan meluapnya air sungai.
Baca juga: Pemkab Subang mulai lakukan upaya penanganan pascabanjir
Sementara itu, pada Ahad (12/2) malam, Kapolres Subang AKBP Sumarni meninjau para pengungsi korban banjir di bawah jembatan layang Pamanukan Subang.
Ia meninjau sekaligus memberikan langsung bantuan makanan siap saji seperti mie instan, snack, roti, minuman hangat, air mineral dan yang lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023