Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat melatih sejumlah warga menjadi konselor penanggulangan HIV/AIDS sebagai salah satu upaya mencegah penderita baru virus mematikan tersebut.

"Para konselor ini nantinya akan diterjunkan ke masyarakat dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS serta mendukung program ketahanan keluarga," kata Kepala Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Kota Bogor Eddy Dharma, Senin.

Eddy mengatakan, Kota Bogor telah memiliki 100 orang konselor HIV/AIDS yang diterjunkan ke masyarakat. Mereka bergerak dengan berbagai sasaran, ada di Puskesmas terdiri dari kader, bidan dan dokter, di rumah sakit, sekolah, dan di Penggerak PKK.

Konselor yang direkrut dari kelompok masyarakat disiapkan khusus untuk mendukung program ketahanan keluarga di Kota Bogor. Mereka dipilih dari 68 kelurahan. Tahap awal baru ada 26 konselor yang secara bertahap diberikan pelatihan.

"Konselor dilatih khusus, agar memiliki keterampilan sebagai konselor, bukan lagi penyuluh yang tugasnya hanya menyampaikan. Konselor ini tugasnya sudah lebih teknis untuk menolong orang, mencegahnya terjerumus sebagai kelompok resiko HIV/AIDS," katanya.

Menurutnya, penyebaran konselor sebagai salah satu upaya penanganan HIV/AIDS di Kota Bogor. Konselor bertugas menjaring kelompok beresiko HIV/AIDS seperti PSK, homoseksual, lesbian, LGBT, atau pekerja diskotik dan pengguna narkoba.

"Konselor tugasnya banyak mendengarkan apa yang menjadi curahan kelompok resiko yang dijaringnya. Konselor harus mampu menuntaskan permasalahan, mencarikan solusi agar kelompok resiko yang dijaringnya dapat keluar situasi yang menjeremuskannya terjangkit HIV/AIDS," katanya.

Eddy mengatakan, data penderita HIV/AIDS di Kota Bogor yang dicatat dari tahun 2002-2016 sebanyak 3.000 jiwa. Data terbaru terkait penyandang HIV/AIDS masih dilakukan pendataan.

"Agar konselor bisa melakukan hal-hal seperti yang diharapkan maka mereka harus dibekali ilmu. Melalui pelatihan inilah kami berikan ilmu tersebut sehingga pada saat diterjunkan ke lapangan mereka bisa melaksanakan tugasnya dengan baik," katanya.

Pelatihan konselor HIV/AIDS Kota Bogor melibatkan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Bogor yang akan memberikan materi pembinaan dan pelatih selama lima hari kepada para calon konselor.

Sekretaris KPA Kota Bogor Iwan Suryawan mengatakan, tugas konselor untuk mengajak kelompok beresiko HIV/AIDS untuk berhenti dari kegiatannya, sehingga dapat terhindar dan mencegah penularan HIV/AIDS baru.

"Pemkot Bogor memiliki program mencegah jangan sampai ada pendeirta HIV/AIDS baru melalui konseling. Memastikan mereka yang mau menikah harus dites HIV, begitu juga yang akan melahirkan. Tujuannya bukan melarang menikah, tetapi bila terbukti positif akan kita lakukan upaya-upaya agar tidak ada penderita baru," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016