Karawang (Antara Megapolitan) - Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk meningkatkan kandungan lokal dari setiap produknya agar produksi otomotif Indonesia mampu bersaing dengan Thailand.
"Kami tentu mengapresiasi kerja keras Toyota atas produk-produk yang berhasil diluncurkan. Tapi ada satu hal yang masih kurang, saya harapkan Toyota bisa memproduksi transmisi," katanya, disela peluncuran mobil Toyota All New Sienta, di areal pabrik PT Toyota Manufacturing Indonesia, Kawasan Industri Karawang International Industrial City Karawang, Jabar, Senin.
Jika transmisi itu bisa dibuat atau diproduksi di pabrik Toyota yang ada di Indonesia, maka itu akan meningkatkan kandungan lokal dari setiap produk mobil yang diluncurkan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
Ia menyatakan, pemerintah berharap agar Toyota juga dapat melokalkan transmisi. Hal itu dinilai penting, karena akan dapat mendorong produksi otomotif Indonesia bersaing dengan Thailand.
Sementara itu, mobil All New Sienta yang baru diluncurkan Toyota itu memiliki kandungan lokal cukup tinggi hingga mencapai 80 persen. Tapi Menperin berharap agar kandungan lokal yang diproduksi Toyota bisa terus meningkat.
Dari total 80 persen kandungan lokal yang terdapat pada All New Sienta, salah satu komponen yang masih belum menggunakan kandungan lokal adalah bagian transmisi.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Masahiro Nonami mengatakan, kandungan lokal pada mobil All New Sienta itu cukup tinggi. Dibandingkan dengan Toyota Kijang pikap generasi pertama produksi 1977 yang hanya 19 persen.
Pencapaian ini terealisasi atas kerja sama antara Toyota dengan suplier lokal, yakni terdapat 139 perusahaan pemasok lapis pertama yang bekerja sama dengan Toyota.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono mengatakan, biasanya model terbaru Toyota jenis lain yang diproduksi di Karawang awalnya hanya menggunakan 60 persen komponen lokal, berbeda dengan Sienta yang langsung 80 persen.
Sedangkan 20 persen komponen Sienta lainnya masih diimpor dari luar negeri. Di antaranya transmisi manual dari Filipina dan transmisi otomatis dari Jepang, serta "front axle" dari Thailand.
"Kami kagum dan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan para pemasok dalam negeri. Kami bersama suplier telah melewati proses yang panjang, tidak instan dan tidak mudah dalam mencapai sebuah produk berkualitas global dengan rasio kandungan lokal yang tinggi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Kami tentu mengapresiasi kerja keras Toyota atas produk-produk yang berhasil diluncurkan. Tapi ada satu hal yang masih kurang, saya harapkan Toyota bisa memproduksi transmisi," katanya, disela peluncuran mobil Toyota All New Sienta, di areal pabrik PT Toyota Manufacturing Indonesia, Kawasan Industri Karawang International Industrial City Karawang, Jabar, Senin.
Jika transmisi itu bisa dibuat atau diproduksi di pabrik Toyota yang ada di Indonesia, maka itu akan meningkatkan kandungan lokal dari setiap produk mobil yang diluncurkan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
Ia menyatakan, pemerintah berharap agar Toyota juga dapat melokalkan transmisi. Hal itu dinilai penting, karena akan dapat mendorong produksi otomotif Indonesia bersaing dengan Thailand.
Sementara itu, mobil All New Sienta yang baru diluncurkan Toyota itu memiliki kandungan lokal cukup tinggi hingga mencapai 80 persen. Tapi Menperin berharap agar kandungan lokal yang diproduksi Toyota bisa terus meningkat.
Dari total 80 persen kandungan lokal yang terdapat pada All New Sienta, salah satu komponen yang masih belum menggunakan kandungan lokal adalah bagian transmisi.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Masahiro Nonami mengatakan, kandungan lokal pada mobil All New Sienta itu cukup tinggi. Dibandingkan dengan Toyota Kijang pikap generasi pertama produksi 1977 yang hanya 19 persen.
Pencapaian ini terealisasi atas kerja sama antara Toyota dengan suplier lokal, yakni terdapat 139 perusahaan pemasok lapis pertama yang bekerja sama dengan Toyota.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono mengatakan, biasanya model terbaru Toyota jenis lain yang diproduksi di Karawang awalnya hanya menggunakan 60 persen komponen lokal, berbeda dengan Sienta yang langsung 80 persen.
Sedangkan 20 persen komponen Sienta lainnya masih diimpor dari luar negeri. Di antaranya transmisi manual dari Filipina dan transmisi otomatis dari Jepang, serta "front axle" dari Thailand.
"Kami kagum dan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan para pemasok dalam negeri. Kami bersama suplier telah melewati proses yang panjang, tidak instan dan tidak mudah dalam mencapai sebuah produk berkualitas global dengan rasio kandungan lokal yang tinggi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016