Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud MD mengajak pengurus Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal Irsyad di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, agar mampu beradaptasi mengikuti perkembangan zaman.
Mahfud MD di Gunungkidul, Minggu, melihat beberapa pondok pesantren sudah mampu beradaptasi seperti di pondok pesantren Darul Qur'an Wal Irsyad, tidak hanya pendidikan zaman dulu tetapi sudah dibekali ilmu pengetahuan seperti Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, serta sekolahnya sudah terbuka.
"Kami berpesan kepada pemimpin pondok agar pesantren harus dikembangkan sesuai dengan watak pendirian asal pendiriannya untuk membangun kemaslahatan kemajuan bagi umat Islam yang bernegara merdeka. Tetapi di dalam negara merdeka itu inklusif dan kosmopolis," kata Mahfud MD usai mengunjungi Darul Qur'an Wal Irsyad.
Baca juga: Mahfud MD minta perkara kekerasan seksual di Kemenkop UKM diproses lagi
Baca juga: Menkopolhukam yakini hakim berikan vonis yang adil terhadap Ferdy Sambo
Baca juga: Menkopolhukam: KPU bodoh kalau mau diintervensi pihak luar
Ia juga berpesan 1 ( satu) Abad Nahdlatul Ulama harus tetap berwatak pesantren, di dalam berpolitik moderat, inklusif tetapi sekarang harus modern. Pendidikan pesantren mengikuti perkembangan jaman era revolusi industri 4 ini tidak bisa dihindari.
"Nanti di masa depan Indonesia diwarnai watak modernisasi beragama seperti NU, dan sekarang sedang geger hari ulang tahun (NU) di Surabaya saya masuk dulu ke junior di desa seperti sekarang ke sini, nanti pada puncaknya juga ke Surabaya untuk ikut meramaikan 1 Abad NU," katanya.
Dalam kunjungan hari ini, Mahfud bersama rombongan disambut oleh Pimpinan Ponpes Darul Qur'an Wal Irsyad KH. Kharis Masduqi dan Bupati Gunungkidul Sunaryanta, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Gunungkidul.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Mahfud MD di Gunungkidul, Minggu, melihat beberapa pondok pesantren sudah mampu beradaptasi seperti di pondok pesantren Darul Qur'an Wal Irsyad, tidak hanya pendidikan zaman dulu tetapi sudah dibekali ilmu pengetahuan seperti Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, serta sekolahnya sudah terbuka.
"Kami berpesan kepada pemimpin pondok agar pesantren harus dikembangkan sesuai dengan watak pendirian asal pendiriannya untuk membangun kemaslahatan kemajuan bagi umat Islam yang bernegara merdeka. Tetapi di dalam negara merdeka itu inklusif dan kosmopolis," kata Mahfud MD usai mengunjungi Darul Qur'an Wal Irsyad.
Baca juga: Mahfud MD minta perkara kekerasan seksual di Kemenkop UKM diproses lagi
Baca juga: Menkopolhukam yakini hakim berikan vonis yang adil terhadap Ferdy Sambo
Baca juga: Menkopolhukam: KPU bodoh kalau mau diintervensi pihak luar
Ia juga berpesan 1 ( satu) Abad Nahdlatul Ulama harus tetap berwatak pesantren, di dalam berpolitik moderat, inklusif tetapi sekarang harus modern. Pendidikan pesantren mengikuti perkembangan jaman era revolusi industri 4 ini tidak bisa dihindari.
"Nanti di masa depan Indonesia diwarnai watak modernisasi beragama seperti NU, dan sekarang sedang geger hari ulang tahun (NU) di Surabaya saya masuk dulu ke junior di desa seperti sekarang ke sini, nanti pada puncaknya juga ke Surabaya untuk ikut meramaikan 1 Abad NU," katanya.
Dalam kunjungan hari ini, Mahfud bersama rombongan disambut oleh Pimpinan Ponpes Darul Qur'an Wal Irsyad KH. Kharis Masduqi dan Bupati Gunungkidul Sunaryanta, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Gunungkidul.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023